Hey Ladies, Yuk Tetap Sehat Mental Bersama Lokita Indonesia!

Kesehatan mental belakangan ini semakin berkembang menjadi isu yang banyak diperbincangkan. Terutama di kalangan perempuan. Seneng yaa…

Dulu, boro-boro… Jangankan pergi menemui psikolog, psikiater atau terapis, mengeluh saja  dianggap tabu. Kalau kata orang Jawa, “Ora ilok.” Nggak baik.

Padahal ada kalanya mengeluh bukan berarti meratapi nasib. Hanya sekadar butuh telinga dan bahu untuk berbagi ganjalan di hati agar sedikit ringan dan bisa kembali berjalan tegak.

Namun karena tuntutan terhadap perempuan yang harus serba bisa, A to Z, jangankan mengeluh dan menangis, ingin bilang “tolong” saja sering kali tercekat di kerongkongan. Bersyukur ya, ada Lokita Indonesia, franchise minuman kekinian, yang turut serta menyuarakan bahwa kesehatan mental itu penting. Sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Kesadaran tim minuman kekinian Lokita terhadap pentingnya kesehatan mental dikarenakan ada banyak DM masuk dari customer yang masuk ke Instagram @lokita.indonesia. Satu per satu cerita terurai dari mereka.

Ada yang merasa insecure karena dibanding-bandingkan, mengalami kekerasan, korban pelecehan seksual dan bullying. Bahkan sampai ada yang overthinking dan melukai tubuhnya sendiri.

Sedihnya, hampir sebagian besar DM tersebut berasal dari perempuan. Ada apa dengan kaum kita ya, Sahabat Salam Bunda?

Perempuan, Makhluk yang Rentan Stres

Jujur, saya pernah mengalami baby blues, bahkan sudah hampir menuju kondisi post partum depression. Rasanya lelah berkepanjangan.

Keinginan hati pengen rehat sejenak. Namun apa daya, ada bayi kecil yang terus merengek. Sementara di satu sisi, cucian piring dan baju menumpuk tak tersentuh.

Saat itu, saya juga masih diamanahi untuk merawat ibunda yang sakit stroke. Di sisi lain, ada adik yang menginjak remaja dan seringkali muncul sifat membangkangnya.

Apalagi saya harus berjauhan dari suami karena ia mendapat pekerjaan baru yang lebih menjanjikan di luar kota. Rasanya nano-nano sekali.

Pernah terlintas di kepala untuk membekap bayi dengan bantal karena tangisnya tak kunjung usai. Beruntung saya segera bisa mengendalikan diri. Akhirnya saya pun menangis di samping si bayi.

Kondisi seperti itu berlangsung hampir setahun. Anak saya selalu menjadi korban atas mental yang sedang tidak baik-baik saja.

Entah sudah berapa kali cubitan bersarang di pantat, tangan dan kaki anak saya. Kalau mengingat masa-masa itu, saya langsung bergegas memeluk anak sulung dan meminta maaf kepadanya.

Begitulah, perempuan adalah makhluk yang rentan stress, kata banyak orang. Uniknya, menurut para ahli kejiwaan, perempuan justru makhluk yang tangguh.

Dibandingkan laki-laki yang condong terlahir sebagai pemikir, perempuan memiliki fitrah untuk mempertimbangkan beberapa hal tidak hanya dengan berpikir tapi juga dikolaborasikan dengan hati. Hal inilah yang membuat perempuan dinilai lebih kuat.

Coba saja tengok, ada berapa banyak janda yang kembali menikah setelah ditinggal oleh suaminya? Bandingkan dengan para duda yang menikah kembali? Dari pengalaman saya, sepertinya lebih banyak janda yang bertahan menjadi single mom dan membesarkan anak-anaknya dengan tangan mereka sendiri.

Lalu pertanyaannya, kenapa perempuan lebih sering uring-uringan dan mengomel? Bahkan tak sedikit yang kemudian kelepasan emosi hingga depresi?

Penelitian menyebutkan bahwa hal tersebut bisa disebabkan oleh tiga hal berikut:

1. Latar Belakang Biologis

Ada masa-masa di mana seorang perempuan mengalami gejolak hormon yang naik turun, misal saat menstruasi, hamil, melahirkan, keguguran dan menopause. Masa-masa ini melibatkan perubahan hormon estrogen dan progesteron, kemudian mempengaruhi sistem saraf yang terhubung dengan suasana hati.

Perubahan hormon inilah yang kemudian memicu perempuan jadi bad mood dan ngomel berkepanjangan. Bahkan ada pula yang mengalami depresi.

2. Latar Belakang Psikologis

Selain alasan biologis, hal yang membuat perempuan rentan stress dan terganggu mentalnya karena alasan psikologis. Perempuan mengalami beragam fase kehidupan. Dari yang tadinya lajang lalu harus mengurus suami dan anak.

Belum lagi jika ada hubungan tak sehat dengan mertua dan ipar. Lalu konflik dengan tetangga. Tak jarang harus berdebat dengan orangtua sendiri karena beda gaya pengasuhan.

Berbeda dengan laki-laki yang lebih woles ketika ada konflik atau perbedaan pendapat. Sebagian besar perempuan lebih sering overthinking, memendam perasaan berlama-lama dan terlalu mendengar pendapat orang lain. Hal inilah yang kemudian memicu stress dalam diri perempuan.

3. Latar Belakang Sosial Budaya

Hal berikutnya yang acap kali menjadi pemicu terganggunya mental pada perempuan adalah tuntutan sosial budaya di sekitarnya. Misal, perempuan dituntut lemah lembut, perempuan dituntut bisa masak, bersih-bersih rumah dan mengurus segala pekerjaan domestik.

Namun di sisi lain, perempuan juga diminta untuk tetap membantu perekonomian keluarga. Apabila memilih untuk fokus menjadi ibu rumah tangga, tak sedikit yang menyebutnya pemalas dan beban suami.

Serba salah kan?

Belum lagi banyaknya mom war yang beredar, seperti ibu bekerja vs ibu rumah tangga, ibu menyusui vs ibu yang memberikan sufor, ibu melahirkan per vaginam vs ibu melahirkan sesar, dan masih banyak war lainnya.

Padahal sesama perempuan, tapi kok mudah banget yang menunjuk jari pada perempuan lain? Bukankah lebih baik saling merangkul, mendukung dan mengembangkan empati?

Ya begitulah, tiga hal di atas yang kemudian banyak menjadi penyebab perempuan mudah ngomel, stres dan depresi.

Cara Menjaga Kesehatan Mental bagi Perempuan

Lantas bagaimana ya agar para perempuan lebih sehat mental? Nggak gampang uring-uringan dan ngomel-ngomel?

Setiap individu bisa saja punya tipsnya masing-masing. Namun saya menjalani 5 hal ini untuk menjaga agar tetap waras:

1. Selalu Bersyukur

Hidup memang tak selamanya enak. Ada kalanya kita terpaksa menemui hambatan. Sebaiknya kita bisa memandang hambatan tersebut sebagai tantangan, bukan sebagai sandungan yang membuat kita terhenti.

Apabila kita mampu mengubah sudut pandang terhadap hal-hal negatif menjadi positif, kita akan mampu menerima dan mensyukuri setiap jalan takdir dengan legowo.

2. Berani Speak Up

Apabila membutuhkan bantuan, katakan tolong. Apabila lelah, katakan bahwa Anda ingin istirahat. Apabila Anda ingin bertemu dengan ahli kejiwaan untuk berkonsultasi, lakukanlah.

Jangan biarkan pendapat orang lain mengontrol dan membelenggu Anda untuk menjadi diri sendiri. Lepaskan dan bebaskan ekspresi yang ingin Anda tampilkan sepanjang tidak menyakiti dan mengganggu orang lain.

3. Turunkan Ekspektasi

Salah satu hal yang sering membuat perempuan stres adalah keinginan untuk melakukan semua hal sendirian dan sempurna. Hal inilah yang kemudian membuat perempuan menjadi lebih cepat capek.

Sudah saatnya untuk berani menurunkan ekspektasi atau standar. Tidak perlu nilai sempurna, karena sesungguhnya ketidaksempurnaan di dalam diri manusia adalah kesempurnaan itu sendiri.

Sesekali rumah berantakan, nggak memasak ataupun membawa cucian ke laundry adalah hal biasa. Jangan merasa bersalah saat melakukannya. Value Anda tidak akan berkurang meski mendelegasikan beberapa pekerjaan ke orang lain.

4. Fokus, Stop Multitasking

Agar pekerjaan cepat selesai, perempuan adalah makhluk yang paling sering melakukan multitasking. Memang perempuan diberik kemampuan untuk hal tersebut, tapi bukan berarti kelebihan itu adalah hal yang baik dan terus menerus dilakukan.

Selalu melakukan hal-hal multitasking setiap hari, aku membuat perempuan cepat lelah. Baik secara fisik dan psikis. Alih-alih melakukan multitasking, fokuslah pada satu jenis pekerjaan hingga selesai baru berpindah ke pekerjaan lainnya.

Saat kita fokus melakukan sebuah aktivitas, pekerjaan tersebut justru lebih selesai dibanding dua pekerjaan dilakukan berbarengan dalam satu waktu.

5. Take your Me Time

Setiap perempuan memiliki agenda me time yang berbeda. Ada yang meminta izin pada pasangan untuk ke luar sejenak ke mall atau bioskop. Ada pula yang hanya minta diberi waktu untuk menikmati minuman coklat premium inovatif pertama di Indonesia, Lokita.

Satu sedotan cokelat Lokita Indonesia mampu memberikan semangat tersendri untuk fisik dan psikis para perempuan yang sedang kelelahan.

Mengapa Cokelat Bisa Mengatasi Stres?

Kemarin, saya baru banget mengalaminya. Beberapa deadline datang berdekatan. Alhamdulillah, itu artinya saya masih dipercaya oleh klien.

Di sisi lain, rasanya nggak ada waktu untuk sekadar selonjoran. Sementara di sisi lain, anak-anak sedang mengalami batuk pilek yang tidak henti-henti.

Baru juga masuk seminggu ke sekolah, eh demam dan bapil lagi. Rasanya fisik saya terasa digerogoti. Fisik yang lelah memicu diri untuk uring-uringan dan ngomel-ngomel.

Melihat istrinya yang sedang nggak baik-baik saja, suami tiba-tiba mengirim minuman  kekinian Lokita. Suami membelikan empat varian; Passion Silverqueen, Passion Milo, Lokita Coffee dan Lime Thai Tea.

Saya lalu mengambil varian Passion Silverqueen untuk dinikmati, dan seketika semua omelan yang sudah ada di ubun-ubun menghilang. Berganti dengan senyuman dan semangat untuk menyelesaikan satu per satu deadline yang  di depan mata.

Para ahli menyampaikan bahwa cokelat sangat ampuh untuk mengurangi kadar stres dalam diri manusia dikarenakan memiliki;

• Zat theobramine dan phenylethylamine, fungsinya untuk mengatur dopamin, oksitosis, dan endorfin hingga memicu munculnya serotonin alias perasaan bahagia di dalam diri seseorang.
• Zat endorfin yang kemudian diproduksi setelah mengonsumsi minuman cokelat membuat kita lebiih nyaman , karena mampu menekan kadar kortisol penyebab stres.
• Zat kafein yang membuat kita terjaga dan bersemangat menyelesaikan pekerjaan.

Karena Lokita Indonesia tahu bahwa kesehatan mental itu penting, maka dihadirkanlah varian minuman cokelat kekinian sebagai bentuk kepeduliannya pada masyarakat Indonesia. Bahkan brand lokal asal Wonogiri tersebut punya dua cara untuk berperan serta dalam menjaga kesehatan mental masyarakat Indonesia, apa saja  ya?

2 Cara Lokita Indonesia Berperan Serta dalam Menjaga Kesehatan Mental

Lokita adalah franchise minuman kekinian yang sudah berdiri sejak Desember 2020. Memiliki 50 macam menu dan 6 jenis topping yang cocok untuk semua kalangan.

Booth-nya menggunakan paduan dari warna hijau dan putih didesain desangat instagrammable. Cocok buat yang langsung datang ke lokasi, bisa foto-foto terlebih dahulu.

Sebelum Lokita hadir dengan menu kekinian yang rasanya sangat nikmat dan segar, semuanya diawali dari kekhawatiran terhadap maraknya kehadiran makanan dan minuman cepat saji di Indonesia. Tim Lokita Indonesia penasaran apakah bahan yang terkandung pada makanan dan minuman tersebut aman dan layak untuk dinikmati semua kalangan?

Kekhawatiran tersebut yang kemudian membawa Lokita menemukan dua cara ini untuk berperan serta dalam menjaga kesehatan mental masyarakat Indonesia:

1. Menjadi Customer

Bagi customer yang datang untuk menikmati beragam menu minuman yang tersedia, Lokita berkomitmen untuk menghadirkan produk yang diolah dari bahan baku pilihan, lulus uji BPOM dan PIRT, serta sudah bersertifikat Halal MUI. Lokita ingin menghadirkan produk dengan harga terjangkau, tetapi berkualitas bintang lima.

Bahkan semua bubuk cokelat yang ada di Lokita merupakan hasil produksi sendiri. Lokita tidak sekadar mengambil dari supplier, tetapi meraciknya sendiri dari hasil riset tim R&D-nya.

Pantas saja, meski ada banyak brand yang menjual minuman cokelat, Passion Silverqueen dan Passion Milo milik Lokita punya cita rasa yang berbeda. Nyoklat banget, manisnya pas dan nggak ada pahit-pahitnya. Pokoknya mantap lah.

2. Menjadi Mitra Bisnis

Selain memanjakan customer dengan produk-produk berkualitas, Lokita juga menghadirkan peluang bisnis franchise minuman cepat saji bagi siapapun yang berminat. Lokita memiliki visi untuk mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Lokita senantiasa berkomitmen untuk membantu para mitranya dalam membangun usaha. Tidak ada bagi hasil yang diterapkan. Seluruh keuntungan yang dihasilkan 100% miliki mitra.

Tim Lokita juga senantiasa mendukung para mitranya dengan beragam sistem yang telah tersedia;

• Pilihan paket mitra bisnis, mulai dari paket Lisensi sampai Diamond.
• Support system penjualan, meliputi konten grand opening, konten sosial media dan group support untuk membantu para mitra berkomunikasi dengan tim pusat dan mitra lainnya.
• Fasilitas pendaftaran Gofood, fasilitas selebgram hits masing-masing daerah yang akan didatangkan pusat saat grand opening.
• SOP peracikan, SOP pemilihan tempat, SOP karyawan dan SOP pentaan tempat.
• Reward bulanan dan tahunan untuk para mitra.
• Meeting online berupa pembelajaran bisnis dan marketing.

Jika Anda saat ini sedang mengalami stress karena kesulitan ekonomi, ingin memulai bisnis tapi nggak tahu mulai dari mana. Maka menjadi mitra bisnis Lokita adalah jawabannya.

Sistem yang dibuat oleh tim Lokita mudah dikembangkan dan selalu inovatif. Segmentasi pasar juga luas dan bisa menjangkau semua kalangan dari beragam usia.

Per tiga bulan, menu baru akan selalu dihadirkan sesuai dengan riset pasar. Seperti pada 31 Agustus lalu, baru saja dilaunching 9 menu, berupa 6 menu cokelat dan 3 menu non cokelat.

Adapun menu cokelat yang baru saja dilaunching beberapa hari lalu, yaitu:

• Chocoqueen kitkat
• Hazelnutella
• Choco mousse kitkat
• Chocolate avocado
• Chocolate strawberry
• Choco tea

Kisaran harganya pun di bawah Rp20ribu. Sangat terjangkau! Padahal cupnya besar banget lo. Bisa untuk menemani kerja dan beraktivitas sehari-hari dalam waktu yang lama.

So, Sahabat Bunda pengen sehat mental? Jangan lupa mampir ke booth Lokita Indonesia dan cicipi varian menu cokelat kekiniannya yang endess banget. Kalau pengen sehat mental sekaligus sehat ‘kantong’nya, cuzz daftar saja jadi mitra bisnisnya Lokita! Tanpa royalti, balik modal dijamin cepat!