Sahabat Bunda, tak sedikit teman -teman di dunia nyata dan maya bertanya kepada saya apa sih rahasia hubungan suami istri yang harmonis? Hmm, saya sebenarnya terkekeh kalau ada yang mengajukan pertanyaan tersebut.
Dibilang harmonis ya alhamdulillah. Namun yakin deh, setiap pasangan pasti punya tantangannya masing-masing.
Saat ini usia pernikahan saya dan suami memasuki tahun ke-15. Buat Sahabat Bunda yang menikahnya sudah lebih dulu dari saya pasti berkata, aah masih anget tuh.
Namun buat Anda yang masih masuk kategori pengantin baru, bisa jadi merasa takjub. Jangankan Anda, saya saja takjub bisa berjalan sejauh ini bersama pasangan, hehe.
Kalau menengok ke belakang dengan segala tantangan yang ada, bisa ada di titik ini adalah sebuah kesyukuran yang luar biasa. Nah, kalau mau rahasianya, sebenarnya sederhana kok;
Sering-sering nongkrong berdua.
Nggak harus di kafe atau restoran, nongkrong di angkringan deket rumah sambil menikmati seduhan kopi yang dipesan sudah bahagia banget. Bahkan adakalanya kami nongkrong di depan ***mart, berbekal dua botol minum yang kami beli.
Udah deh ngobrol ngalur ngidul, minimal sejam. Baru balik ke rumah, hehe.
Lengkapnya terkait rahasia hubungan suami istri yang harmonis, bisa Sahabat Bunda baca lebih lanjut ya.
Contents
3 Rahasia Hubungan Suami Istri yang Harmonis
Sebenarnya metode yang biasa disebut dengan 3 K-Si ini lebih sering diaplikasikan untuk membangun hubungan antara orang tua dan anak. Namun pada dasarnya, baik membangun hubungan dengan anak ataupun suami, sama-sama butuh tiga hal berikut.
Btw, rumus 3 K-Si sendiri saya dapatkan dari pemaparan parenting oleh bu Dyah Indah Noviyani, seorang psikolog sekaligus owner Sekolah Islam Bintang Juara. Yuk, kita kulik satu per satu isi rumus tersebut.
1. Kelekatan Emosi
Rumus pertama rahasia hubungan suami istri yang harmonis adalah kelekatan emosi alias bonding. Memutuskan menikah bukan berarti Anda dan suami langsung klik selamanya, Sahabat Bunda.
Tentu saja di awal ada ‘something special’ yang membuat Anda mengiyakan lamaran suami untuk menikah kan? Nah, sesuatu yang spesial itu adalah awal mula bonding tercipta.
Kalau bahasa kerennya, visi dan misi membangun biduk rumah tangga. Pastinya setiap pasangan memiliki tujuan menikah yang berbeda-beda.
Walau bisa jadi garis besarnya sama ya, menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah. Namun setiap pasangan sejatinya memiliki visi misi personal yang kemudian setelah menikah dikolaborasikan dan berujung pada visi misi bersama.
Kelekatan emosi akan terus bertumbuh apabila setiap pasangan menyadari tentang pentingnya visi misi ini. Sayangnya sebagaimana iman yang naik dan turun, emosi pun demikian.
Perlu dikokohkan agar tangguh melewati hujan dan badai. Selain terus mengingat dan berpegang pada visi misi yang dimiliki, selanjutnya tengok rumus rahasia yang kedua.
2. Komunikasi
Memiliki visi misi keluarga saja tidak cukup, Sahabat Bunda. Apalagi ketika setelah pernikahan, suami dan istri tetap sibuk dengan dunianya masing-masing.
Sama-sama bekerja, ketika sampai di rumah sudah capek dengan aktivitasnya masing-masing. Ketemu hanya untuk bercengkrama ala kadarnya, lalu terlelap dalam mimpi masing-masing.
Kalau kaya gini ceritanya, sebenarnya ini rumah tangga atau kos-kosan, hehe.
Banyak permasalahan rumah tangga bukan disebabkan oleh hal besar. Namun justru oleh hal-hal kecil yang menumpuk hingga kemudian meledak, booom!
Kenapa hal-hal kecil itu bisa menumpuk? Karena komunikasinya mandheg.
Sang istri merasa sudah berkomunikasi lewat kode-kode yang diberikan. Sang suami merasa semuanya baik-baik saja. Nggak pernah ada titik temu.
Awalnya berantem kecil, berlanjut menjadi besar. Sama-sama merasa tidak memahami satu sama lain.
Tak sedikit pula yang bertanya pada saya, “Kalau mau ngobrol tuh bingung, mau ngobrol apaan.”
Duh, la saya kalau ditanya begitu juga ikutan bingung. Itu kan suami Anda, tentu saja beda dengan suami saya.
Namun coba deh terapkan tips sederhana ini;
Banyak-banyaklah ngobrol receh.
Yup, semakin sering suami istri ngobrol receh, mereka nggak akan canggung lagi untuk ngobrol hal-hal yang besar. Ngobrol receh itu ya bermacam-macam ya, entah ghibahin artis, ngobrolin klub sepak bola favorit, ceritain rutinitas yang dilalui dalam sehari.
Apa saja bisa jadi bahan obrolan kok. Hanya jika tidak terbiasa, memang kaku. Oleh karenanya, biasakanlah.
Tempat ngobrol favorit buat saya dan suami adalah angkringan atau tempat yang menyediakan kopi. Maklum kami sama-sama suka kopi, dan sering nyobain kopi di berbagai tempat gitu deh.
Kenapa nggak di rumah?
Karena kalau anak-anak belum tidur, seringnya mereka ikut nimbrung obrolan ayah bundanya, wkwk. Sementara kalau nungguin anak-anak tidur, kami juga akhirnya ikutan tidur.
Entahlah, sejak masuk kepala 3, susah beud untuk begadang, wkwk. Kalau dulu biasanya kami nunggu anak-anak tidur, baru nongkrong di depan rumah; ngopi-ngopi sambil ngobrol ngalor ngidul.
Sejak anak-anak sudah bisa ditinggal di rumah sendiri, kami biasanya meluangkan waktu sejam dua jam untuk mlipir jalan berdua. Meski yang diobrolin ya nggak penting-penting amat, tapi komunikasi yang intens mengokohkan bonding suami istri.
Oh ya, jangan lupa, stop kode-kode. Bahkan suami saya yang tiap hari kerjaannya mantengin kode aja nggak bisa tuh membaca kode istrinya.
Jadi sekarang saya kalau pengen sesuatu, no kode-kode. Langsung to the point bilang mau ini dan itu. Daripada suami salah terka atau nggak tanggap, malah jadi panjang urusan, hehe.
3. Konsistensi
Rahasia hubungan suami istri yang harmonis part ketiga adalah konsistensi. Maksudnya gimana?
Sederhananya, hal-hal baik yang sudah dijalani dalam mengokohkan hubungan suami istri, jalankan terus tanpa henti. Bahkan kalau bisa ditambahi lagi biar semakin baik.
Misal, memanggil pasangan dengan nama kesayangan. Saya selalu cemberut ketika kami sedang berduaan, suami memanggil saya dengan, “Bun.” Saya akan bilang, “Saya bundanya anak-anakmu, tapi bukan bundamu.”
Kalau dah gitu, suami tersenyum dan langsung mengganti panggilannya dengan Yank atau Cint.
Hal-hal sederhana semacam mengucapkan tolong, terima kasih dan maaf kepada pasangan juga sebaiknya dilakukan secara konsisten. Yakin deh menanam hal-hal baik akan menuai kebaikan pula.
Rekomendasi Angkringan Favorit ala Salambunda.com
Nah, ngobrolin soal rahasia hubungan suami istri bagian komunikasi, saya akan merekomendasikan tiga angkringan yang akhir-akhir ini sering kami sambangi. Lokasinya kebetulan nggak jauh dari rumah.
Nggak sampai 20 menit lah dari rumah, makanya jadi jujugan tiap kami nyari kopi, hehe. Mau tahu angkringan mana saja?
1. Angkringan Doeljo
Yang pertama adalah Angkringan Doeljo. Lokasinya di samping Kantor Hasanah Tour & Travel, Jl. Kedungmundu No.225B, Tandang, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50274.
Kebetulan pemiliknya adalah teman sendiri, bu Rita Rhoy Kana. Waktu tahu beliau membuka angkringan, cuzz langsung saya ajakin suami meluncur ke sana.
Selain kopi, makanan-makanan ringan, di sini juga tersedia menu sambal bakar yang nyuus banget. Nggak cuma buat nongkrong romantis sama suami, melingkar bareng teman arisan atau komunitas juga bisa banget lo.
2. Angkringan Djago
Kalau angkringan ini baru banget bukanya. Lokasinya berada di Jl. Bukit Menur Ry Jl. Dahlia Raya No.175, Sendangmulyo, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50272.
Angkringan ini berbeda dengan angkringan pada umumnya. Warung makan ini mom and kids friendly banget. Bisa jadi karena lokasinya menyatu dengan Baby Spa ya.
Jadi jam bukanya pun family friendly; dari jam 10.00 – 21.00. Kan kalau angkringan biasanya buka sampai jam 23.00 atau 24.00 gitu ya?
Di sini kita juga bisa milih beragam nasi kucing, nasi bakar, dan aneka jajanan. Tersedia pula makanan-makanan besar, seperti spaghetti, nasi goreng, dsb.
Ada spot mainan anak, meski kecil. Lalu disediakan pula mainan seperti ular tangga yang bisa dimainkan bareng-bareng seluruh keluarga. Cocok lah pokoknya untuk membangun bonding suami istri ataupun seluruh keluarga.
3. Wedangan Anglo & Gudeg Koyor Mbok Sireng
Angkringan yang satu ini cukup besar dibandingkan dua tempat yang saya ceritakan sebelumnya. Selain tersedia macam-macam menu wedangan dan makanan khas angkringan, menu utama di tempat ini adalah Gudeg Koyor Mbok Sireng.
Sayangnya gudeg ini kurang cocok di lidah saya. Kalau ke sini biasanya saya suka mengambil menu ketan bubuk dan beras kencur, segaaar.
Buat yang suka menikmati live music, datang aja di jam-jam setelah maghrib. Ada band-band yang berganti-ganti tiap hari untuk menyajikan hiburan. Anda juga bisa nyawer untuk mengapresiasi penampilan mereka.
Nah, itulah sedikit cerita rahasia hubungan suami istri yang harmonis ala saya. Cuzz yang masih suka ‘panas-panasan’ sama suami, segera ajak doi nongkrong di angkringan terdekat ya. Selamat menikmati ibadah terpanjang, Sahabat Bunda!***