Pengumuman puasa hari pertama selalu jadi hal yang dinanti saat memasuki awal ramadan. Bener nggak sih, Sahabat Bunda?
Apalagi sebagai seorang bunda ya, hasil sidang isbat selalu jadi momen penting. Bukan hanya penentuan kapan puasa pertama, tetapi juga persiapan sahur yang harus direncanakan sematang mungkin.
Terutama untuk para bunda dengan putra-putri yang akan mulai belajar puasa pertama kali di tahun ini. Tentunya ingin menyiapkan menu sahur yang berkesan, agar pengalaman puasa pertama bagi anak-anak terasa istimewa.
Info mengenai puasa hari pertama mulai bersliweran mendekati akhir bulan Syaban. Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan 1 Ramadan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Bagaimana dengan pemerintah?
Contents
Metode Penetapan Puasa Hari Pertama
Fyi, untuk menetapkan puasa hari pertama bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, rukyatul hilal. Kedua, hisab. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya.
1. Rukyatul Hilal
Metode ini dilakukan dengan mengamati aktivitas bulan sabit yang terlihat di ufuk barat sejak matahari terbenam. Apabila bulan sabit bisa dilihat pada 29 Sya’ban saat matahari terbenam, maka esok hari ditetapkan sebagai 1 Ramadan alias hari pertama puasa.
Namun apabila hilal alias bulan sabit belum terlihat pada 29 Sya’ban ketika matahari terbenam, akan dilakukan ikmal atau istikmal. Yaitu penggenapan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW;
“Berpuasalah kalian dengan melihat (bulan) dan berbukalah (berlebaran) dengan melihat bulan. Bila tidak nampak olehmu, maka sempurnakan hitungan Sya‘ban menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain penetapan hari pertama puasa juga disebutkan sebagai berikut:
“Berpuasalah kamu dengan melihat hilal dan berbukalah kamu dengan melihatnya juga. Tetapi bila ada awan yang menghalangi, maka genapkanlah hitungan dan janganlah menyambut bulan baru.” (HR. An-Nasa’i dan Al-Hakim).
Qodarullah, hilal atau si bulan sabit belum kelihatan pada Jumat, 1 April 2022 saat matahari terbenam. Oleh karenanya pemerintah menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari. Artinya 1 Ramadan 1443 Hijriyah jatuh pada hari Minggu, 3 April 2022.
2. Hisab
Lalu bagaimana dengan Muhammadiyah yang sudah mulai berpuasa pada hari Sabtu, 2 April 2022? Kok bisa berbeda?
Karena Muhammadiyah melakukan perhitungan bulan dengan menggunakan metode hisab. Yaitu digunakannya ilmu astronomi dalam mengamati dan menentukan bulan sabit.
Dengan menggunakan ilmu ini, hilal bisa diperkirakan atau diprediksi walaupun tanpa pengamatan bulan baru dengan menggunakan mata telanjang. Adapun dalil untuk metode ini yaitu:
“Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.” (QS Yasin:39).
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (QS. Ar Rahman: 5)
Penggunaan metode hisab sendiri mulai diterapkan saat Mutharrif bin Abdillah, seorang pembesar tabiin, yang menyatakan bahwa penggunaan ilmu hisab diperbolehkan dalam menentukan awal puasa dengan memahami hadits Rasulullah SAW yang menyatakan; “Jika bulan tidak terlihat, maka taqdirkanlah”. Kata “faqdurulah” ditafsirkan dengan “perkirakanlah dengan ilmu hisab”.
Pernyataan dari Mutharrif bin Abdillah ini juga disetujui oleh Abu Al-Abbas bin Suraij, salah satu pembesar ulama Syafiyah.
Baik metode Rukyatul Hilal ataupun metode Hisab sama-sama memiliki dasarnya masing-masing. Jadi, nggak perlu dipermasalahkan jika ada yang berpuasa lebih dahulu. Kalau Sahabat Bunda mulai puasa besok atau Minggu nih?
Kapanpun itu, semoga sudah menyiapkan menu sahur yang istimewa belum nih?
Tips Menyiapkan Puasa Pertama untuk Anak
Nah, buat Sahabat Bunda yang saat ini sedang bingung menyiapkan menu sahur untuk buah hatinya, saya akan berbagi sedikit tips yang mungkin berguna.
1. Siapkan Kesukaan Anak
Agar anak lebih bersemangat saat bersahur, ada baiknya kita menyiapkan makanan kesukaan anak. Walau sebagai bunda, kepengennya anak bisa makan gizi seimbang saat sahur, tetapi ada baiknya jika kita juga mendengarkan apa maunya anak.
Daripada anak merasa tertekan dan nggak semangat saat sahur, akan lebih baik jika kita menyeimbangkan kebahagiaannya dengan menyediakan menu yang disukainya. Meski itu hanya telur ceplok dan nugget ayam.
Agar anak tetap tercukupi kebutuhan gizinya, kita bisa bernegosiasi dengan anak bahwa menu kesukaannya akan disediakan jika anak tetap mengonsumsi sayur. Kita juga bisa menyediakan susu sebagai tambahan nutrisi.
2. Bangunkan Anak 30 Menit Sebelum Imsak
Agar anak tidak terlalu mengantuk, kita bisa membangunkannya 30 menit sebelum imsak. 30 menit sudah sangat cukup untuk mengajak si kecil menegakkan sholat malam terlebih dahulu. Selain itu juga melatih anak agar makan dengan cukup dan tidak berlebihan.
3. Ajak Anak Menyusun Menu Sahur dan Berbuka
Berikan kesempatan kepada anak untuk ikut menyusun menu sahur dan berbuka. Tentunya sebagai bunda, kita berhak untuk memberikan batasan, seperti harga dan jenis bahan yang disetujui.
Melibatkan anak dalam proses persiapan menu selama ramadan bisa meningkatkan semangatnya berpuasa. Anak juga bisa tahu bahwa di setiap hasil, selalu ada proses yang mengiringi.
4. Beri Apresiasi Saat Berhasil Puasa
Jangan hanya membebani anak dengan target-target ibadah di bulan ramadan, apalagi jika ini puasa pertamanya. Berikan pula apresiasi kepadanya saat berhasil menyelesaikan puasa.
Apresiasi tidak selalu berbentuk hadiah, pujian sederhana dan menu berbuka spesial juga bisa jadi motivasi tersendiri untuk anak lo. Sahabat Bunda juga bisa menyiapkan papan bintang.
Semakin banyak ibadah yang dilakukan selama bulan ramadan, semakin banyak bintang yang akan didapat. Nantinya bintang ini akan diakumulasi di akhir bulan Ramadan dan bisa ditukar dengan hadiah yang ditentukan.
Atau Sahabat Bunda ada yang punya ide menarik lainnya untuk menyemangati puasa pertama anak-anak? Boleh lo share di kolom komentar.
Eniwei, selamat menjalankan puasa hari pertama dengan bahagia bersama keluarga, Sahabat Bunda. Semoga puasa Ramadan 1443 Hijriyah mendapat keberkahan. Aamiin.