Search

Mengisi 1821 dengan Oreo 110th Birthday Celebration

Acara oreo 110th birthday celebration

Diputar, dijilat, dicelupin.

Apa yang langsung muncul di benak Sahabat Bunda ketika tagline tersebut terdengar? Yup, pastinya ingatan kita langsung terbawa pada biskuit yang telah melegenda; Oreo!

Siapa sangka jika di tahun ini, Oreo 110th Birthday Celebration telah digelar. Sebagai penikmat Oreo sejak kecil, saya pun tak ingin ketinggalan hype-nya dari event ini. Ikut terharu juga sih karena ternyata biskuit kesayangan sudah mencapai usia ratusan tahun.

Saking bahagianya, saya sampai buat sesi tersendiri pada family time 1821, khusus menceritakan tentang Oreo kepada anak-anak. Anyway, Sahabat Bunda sudah kenal dengan Program 1821 belum nih?

Contents

Apa Itu Gerakan 1821?

Beberapa waktu lalu, saya mendapat broadcast dari grup keluarga. Broadcastnya bagus sih, terkait informasi mengenai Gerakan 1821.

Saya yang sudah cukup lama mengenal program ini langsung dari inisiatornya tentu antusias sekali membaca broadcast tersebut. Awal-awalnya sih isi broadcastnya terlihat baik-baik saja.

broadcast gerakan 1821

Namun masuk ke bagian tengah hingga akhir, saya tersenyum. Pertama, ada kesalahan dalam salah satu kegiatan yang direkomendasikan oleh inisiator program. Kedua, broadcast ini disebarkan atas nama Ibu Iriana Jokowi.

Tujuan dari si pembuat broadcast menurut saya sebenarnya baik sih. Ingin agar Gerakan 1821 dikenal lebih luas di tengah-tengah masyarakat. Sayangnya harus dibumbui dengan ketidakbenaran yang malah merusak kebenaran dan value gerakan tersebut.

Fyi, Gerakan 1821 adalah sebuah gerakan massal yang diinisiasi oleh Abah Ihsan Baihaqi. Beliau adalah penggagas dan narasumber utama dalam PSPA (Program Sekolah Pengasuhan Anak).

Para alumni PSPA tentu sudah tidak asing dengan gerakan ini. Yaitu sebuah program yang bertujuan untuk membangun 3K-Si di dalam sebuah keluarga. Apa pula nih 3K-si?

  • Kelekatan Emosi
  • Komunikasi
  • Konsistensi

PSPA sendiri merupakan program pertama dari rangkaian sekolah orang tua yang diasuh oleh Abah Ihsan. Setelah mengikuti PSPA, alumni bisa melanjutkan belajar di PDA (Program Disiplin Anak) dan KCR (Karunia Cinta Remaja).

Fokus pembelajaran di PSPA adalah terkait family bonding. Kebanyakan masalah yang muncul dalam keluarga terjadi karena kurangnya ikatan emosi antara orangtua dan anak, ataupun antara sesama saudara kandung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abah Ihsan sebelum menggagas program-program sekolah untuk orang tua, kelekatan emosi yang tidak terbentuk pada keluarga dikarenakan kurangnya kebersamaan. Orang tua sibuk dengan urusannya masing-masing, anak pun hanya diminta fokus pada tugas-tugas sekolah tanpa ada obrolan yang lebih intim satu sama lain.

Rumah tak lebih dari sekadar kos-kosan. Antar anggota keluarga saling bertemu hanya karena berpapasan mau ke kamar mandi atau ambil makan. Tidak ada obrolan yang seru.

Lalu ujung-ujungnya, saat anak sudah besar. Orang tua baru sadar kalau anaknya sudah punya kegiatan sendiri dan jarang duduk melingkar bersama. Saat diminta duduk bersama pun, anaknya sudah nggak nyaman dan memilih nongkrong bareng teman.

Tentu saja kita nggak ingin rumah kita hanya sekadar menjadi kos-kosan dong? Pengenya kan jadi baiti jannati ya? Rumahku surgaku.

Namun untuk bisa membangun surga di dalam rumah, tentu harus ada effort di dalamnya. Salah satunya bisa melalui Gerakan 1821.

apa itu gerakan 1821

Bahkan meski ibu rumah tangga sekalipun, kita nggak benar-benar bisa 24 jam bersama anak kok. Di dekat mereka mungkin iya, tetapi kalau benar-benar bersama belum tentu.

Di sinilah yang perlu digarisbawahi terkait bedanya BERSAMA dengan DEKAT. Bersama artinya melakukan aktivitas bareng-bareng, misal: anaknya main bola, orang tua juga ikut main bola.

Sementara dekat tidak selalu bersama. Anak nonton TV, orangtuanya sibuk dengan HP-nya masing-masing. Jaraknya sih berdekatan, tapi tidak ada kebersamaan di dalamnya.

Nah, tujuan Gerakan 1821 adalah mewujudkan kebersamaan di dalam keluarga. Tidaklah perlu banyak waktu, cukup tiga jam saja setiap hari namun diharapkan bisa dilakukan secara konsisten; yaitu setiap pukul 18.00 – 21.00.

Kenapa disarankannya pada pukul tersebut? Karena pada jam-jam itu, biasanya seluruh anggota keluarga sudah berada di rumah. Anak-anak sudah pulang dari sekolah, orang tua sudah pulang dari kantor, para ibu sudah selesai dengan urusan domestiknya.

Sehingga pada jam tersebut, seluruh anggota keluarga bisa fokus berkegiatan bersama. Agar tetap fokus dengan kebersamaan, tentu saja jauhkan diri dari segala benda kotak. Apa saja sih benda kotak yang sering mengintervensi kehidupan kita?

  • HP
  • Televisi
  • Laptop
  • Kompor
  • Koran
  • Dan benda kotak lain yang bisa mengalihkan fokus kita bersama keluarga.

Terus ngapain aja tuh dari jam 18.00 – 21.00? Abah Ihsan menyarankan untuk melakukan kegiatan 3B;

ngapain aja di 1821

  • Bicara – Isi dengan obrolan yang seru. Ngobrol ya, Sahabat Bunda, bukan ngomongin. Bedanya ngobrol dan ngomongin (ngomel) adalah ngobrol itu dua arah, sedangkan ngomel itu searah. Ngobrol artinya kita juga memberikan kesempatan pada anak untuk bercerita dan mengeluarkan uneg-unegnya. Bisa dengan cerita kegiatan hari ini, cerita tentang buku yang baru dibaca dan hal-hal lainnya.
  • Bermain – Buat yang anaknya masih di bawah tujuh tahun, 1821 bisa diisi dengan banyak bermain. Mainnya nggak harus yang melibatkan fisik, seperti petak umpet. Bisa juga dengan main tebak-tebakan, sambung ayat, sambung huruf atau sambung kalimat. Sambil main, bisa sambil belajar juga kan?
  • Belajar – Belajar bukan hanya mengerjakan PR ya. Bisa dengan membaca buku bersama. Bahkan makan bersama pun juga masuk dalam proses belajar. Anak-anak belajar tentang bagaimana adab makan yang benar.

Terlihat mudah ya, Sahabat Bunda? Namun pada prakteknya membiasakan diri untuk bisa off gadget pada jam-jam tersebut tidak semudah yang disarankan Abah Ihsan.

Apalagi saat pandemi kemarin, ketika ada beberapa webinar yang digelar pas family time. Topiknya menarik, tapi kok barengan dengan 1821. Sungguh menggoda iman deh.

Saya sendiri saat di awal mengenal gerakan ini pernah sangat konsisten menjalaninya. Namun dua tahun terakhir sering mangkir. Alhasil waktu ada sesi belajar bersama Abah Ihsan pada hari Jum’at, 5 Agustus 2022 lalu, saya seperti dijewer.

Makanya pulang dari sesi belajar tersebut, saya langsung memeluk anak-anak karena merasa bersalah telah lalai dalam membersamai mereka. Kami mungkin dekat, tapi tak benar-benar bersama.

Tak lupa sebelum pulang, saya sempatkan mampir ke minimarket untuk membeli biskuit kesayangan keluarga, Oreo, untuk dinikmati bareng. Sambil menikmati camilan favorit, kami saling berjanji untuk mengatur ulang jadwal family time.

Yang sebelumnya TV bisa bebas menyala kapan saja, kini kami buat jadwal menonton. Tentunya saat 1821, TV harus dimatikan dan kami asyik bercengkrama bersama.

Alhamdulillah sudah 10 hari konsisten melakukan gerakan 1821, kami jadi lebih bisa menikmati kebersamaan dengan anak-anak. Kakak jadi lebih semangat menambah hafalan Qurannya. Adik juga pelan-pelan bisa mengikuti kegiatan terstruktur dan tidak ‘semau gue lagi.’

Oreo dan Kenangan 3K-si Bersama Keluarga

Bukan tanpa sebab jika saat ini keluarga menjadi hal terpenting buat saya. Saya termasuk orang yang cukup jarang berkumpul dengan keluarga ketika kecil. Kebetulan bapak saya adalah seorang pengemudi bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), sehingga jarang sekali berada di rumah.

Namun bersyukur, saya punya seorang ibu yang selalu pintar menghidupkan suasana dan membuat momen spesial, khususnya di hari ulangtahun anak-anaknya. Hari lahir saya dan adik hanya terpaut dua minggu dan berada di bulan yang sama.

Walaupun jarak usia kami 10 tahun, agar lebih hemat, biasanya perayaan ulang tahun saya dan adik akan dijadikan satu. Perayaan ini tak selalu berupa pesta besar yang mengundang tetangga untuk datang ke rumah. Biasanya hanya syukuran kecil-kecilan di rumah, lalu bagi-bagi nasi kuning atau bubur merah putih untuk tetangga.

Ketika ada momen di mana bisa berkumpul lengkap bareng bapak ibu dan adik seperti ini, momen itu sangat melekat di ingatan saya. Salah satu momen kebersamaan yang paling saya ingat adalah saat bapak pulang dari kerja dan membawakan biskuit Oreo untuk dimakan bareng-bareng.

Ya, meski bapak jarang di rumah. Namun bapak sangat senang membawakan oleh-oleh saat pulang dari bekerja. Entah itu dengan bertanya dulu sebelumnya mau dibawakan apa, atau berupa kejutan yang tak diduga.

oreo dan kenangan masa kecil

Menurut sejarah Oreo yang saya baca, biskuit sandwich ini hadir ke Indonesia sejak tahun 1994. Namun seingat saya, iklan Oreo yang “Diputer, Dijilat, Dicelupin” viral dan diputar berkali-kali di televisi pada tahun 1999.

Pada tahun tersebut, adik saya masih kecil, mungkin seusia anak kedua saya saat ini. Sekitar 4 atau 5 tahun. Adik saya melihat iklan tersebut, tentu saja ikutan kepo dengan biskuit yang satu itu. Merengeklah ia pada bapak dan ibu untuk dibelikan Oreo.

Saat pertama kali merasakan renyahnya kepingan biskuit sandwich dengan krim vanilla tersebut, rasanya seluruh keluarga saya langsung jatuh cinta. Sejak hari itu, Oreo selalu jadi jajanan wajib di rumah.

Saya, adik dan bapak selalu mengikuti cara makan yang diajarkan lewat iklan fenomenal Oreo tersebut. Rasanya kurang afdol makan Oreo kalau nggak menggunakan konsep 3D tersebut; Diputer, Dijilat, Dicelupin, wkwk.

Kenangan manis tentang Oreo itulah yang kemudian saya bawa hingga saat ini. Saya pun mengenalkan Oreo kepada anak-anak sekaligus cara menikmatinya. Dimulai dari anak pertama hingga anak kedua.

Saat tahu bahwa Oreo sudah berusia 110 tahun, saya memberitahu anak-anak bahwa ada rangkaian event seru yang bisa kami ikuti. Anak-anak saya pun sangat antusias untuk ikut seseruan bareng. Apakah Sahabat Bunda juga mau ikut seseruan bareng dalam perayaan #UlangTahunOreo yang ke 110?

Rangkaian Acara Oreo 110th Birthday Celebration

Perayaan Ulang Tahun Oreo yang ke 110 ini mengusung tema #WishOreo110. Sebagai biskuit favorit nan legendaris yang sudah tersebar ke 100 negara di seluruh dunia, tentunya Oreo punya cara spesial untuk merayakan ulang tahunnya kali ini. Penasaran ada keseruan apa saja?

#wishoreo110

1. Peluncuran Varian Oreo Birthday Cake Flavour

Oreo Indonesia diproduksi di pabrik Mondelēz Internasional yang berlokasi di Cikarang. Saat ini Oreo Indonesia telah memiliki lebih dari 8 varian rasa.

Nah, bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke 110, Oreo menghadirkan produk baru varian spesial yang dinamai “Birthday Cake Flavor”. Awalnya saya nggak tahu kalau Oreo punya varian ini. Justru anak sulung yang memberitahu saya.

“Oh, Oreo ulang tahun to, Bun? Pantas kok ada kemasannya yang bertema ulang tahun gitu,” celoteh anak sulung saat saya memberitahu bahwa usia Oreo memasuki tahun ke 110.

Saya langsung mengajak si ayah untuk hunting varian baru ini. Sepertinya banyak yang sedang demam Oreo, di mana-mana habis. Akhirnya kami menemukan satu di sebuah minimarket yang cukup jauh dari rumah.

oreo birthday cake flavor

Spesifikasi produknya tak berbeda dengan varian lainnya, yaitu berisi 13 keping biskuit dan memiliki berat bersih 123,5 gram. Tampilan pada kemasan luar mengusung warna biru khas Oreo dipadukan dengan warna pink, juga gambar balon-balon dan dua keping oreo yang ditumpuk seperti kue ulang tahun dengan lilin-lilin di atasnya.

Tertulis ‘Birthday Sprinkles’ berwarna kuning di bawah nama brand Oreo. Setelah kemasan dibuka, awalnya saya pikir yang membedakan hanya kemasannya saja. Waktu mengeluarkan kepingan-kepingan biskuit untuk dipindah ke toples, saya lihatnya biskuit khas Oreo yang varian original.

Ternyata setelah diperhatikan baik-baik, sesuai dengan nama yang tercetak pada kemasannya, ada taburan sprinkle warna-warni di atas krim vanillanya. Hmm, yummy!

Btw, varian ini hanya dipasarkan di wilayah Asia Tenggara. Jadi buat Sahabat Bunda yang tinggal di luar Asia Tenggara, maaf ya kalau nggak bisa menemukan varian kece yang satu ini.

2. Serunya Meniup Lilin di AR Instagram Filter #WishOreo110

Selain sprinkle warna-warni, kemasan Oreo “Birthday Cake Flavor” juga menyimpan kejutan lainnya. Di bagian depan kemasan terdapat barcode yang bisa discan.

Saat kita membuka barcode tersebut, kita akan diarahkan ke Instagram. Ternyata kita diajakin untuk seru-seruan bermain AR (Augmented Reality) Instagram Filter #WishOreo110.

instagram filter oreo

Challenge dari filter ini adalah meniup 110 lilin yang tersedia hingga mati semua. Jangan lupa untuk membagikannya ke Instagram Story dan mention akun Instagram Oreo ya.

Bagi 110 partisipan yang beruntung dan berhasil meniup 110 lilin menggunakan fitur AR Oreo pada Instagram filter tersebut berkesempatan untuk memenangkan hadiah-hadiah menarik dari Oreo. Wuih, seru ya? Ada yang sudah mencoba? Berhasil nggak nih meniup 110 lilinnya, Sahabat Bunda?

Yang mau nyobain filternya, bisa klik di link AR Instagram Filter #WishOreo110 ya.

3. Kolaborasi Asyik dengan Brand F&B

Sebenarnya menjadikan Oreo sebagai salah satu bahan dasar pembuatan cake atau minuman bukan lagi hal asing ya. Nggak sedikit kok tempat makan yang menyediakan dessert atau minuman dengan Oreo sebagai salah satu bahan baku atau pemanis tampilan.

Namun baru kali ini, Oreo secara resmi mengumumkan kolaborasi asyik dengan salah satu brand Food and Beverage ternama, Bittersweet by Najla. Najla Farid Bisyir selaku founder brand tersebut menyambut dengan antusias kolaborasi tersebut.

kolaborasi oreo dan bittersweet by najla

Oreo merupakan biskuit yang sudah melegenda dan kami pun memahami bahwa Oreo memiliki tempat spesial di hati penggemarnya. Kami sangat senang dengan kolaborasi ini dan berharap dengan dessert box spesial bertajuk cookies and cream special anniversary ini dapat menambah keseruan di momen spesial #WishOreo110.

Kalimat di atas merupakan ungkapan Najla pada konferensi pers Oreo 110th Birthday Celebration yang digelar di Hotel Shangri-La, 25 Juli 2022.

Waktu tahu Oreo kerjasama bareng Bittersweet by Nala, saya langsung bergegas membuka Instagram agen brand F&B tersebut yang cabang Semarang. Kepo dan pengen nyicipin juga dessert box spesial #WishOreo110. Ada yang mau makan bareng nggak nih sama saya?

kolaborasi Oreo dengan bittersweet

Isi 1821 bersama Oreo Yuk!

Sejak diperkenalkan pada 6 Maret 1912, Oreo memang memiliki tujuan untuk senantiasa menciptakan momen keseruan bagi keluarga di seluruh dunia. Spark playful connection adalah misi yang selalu konsisten dijalankan Oreo sejak hadirnya pertama kali.

1821 bersama oreo

Misi tersebut tentu sejalan dengan Gerakan 1821 yang diinisiasi oleh Abah Ihsan Baihaqi. Bahwasanya momen keseruan dalam keluarga hanya bisa tercipta saat semua anggota keluarga hadir secara utuh melakukan aktivitas bersama-sama.

Inilah tiga hal yang saya lakukan bersama keluarga dalam rangka Oreo 110th Birthday Celebration:

1. Bicara Sambil Ngemil

Ngobrol dari hati ke hati memang paling enak kalau sambil ngemil kudapan favorit? Obrolan berat jadi lebih ringan, obrolan ringan jadi lebih seru.

Hari Sabtu, 13 Agustus 2022 lalu, dua ustazah kakak mendatangi rumah kami untuk melakukan home visit. Hasil dari perbincangan dengan ustazah, ada beberapa hal yang harus kami sampaikan kepada si sulung agar lebih fokus saat sedang mengikuti pelajaran.

ngobrol sambil ngemil oreo

Agar tidak terasa sedang diceramahi, saya sengaja membuka obrolan dengan mengajaknya makan Oreo terlebih dahulu. Kebetulan favorit si kakak adalah Oreo Mini. Sambil ngemil Oreo favorit masing-masing, kami ngobrol tentang bagaimana adab kak Ifa di sekolah.

Lalu setelah obrolan mengalir seru dan lancar, baru deh saya dan ayahnya memasukkan beberapa kalimat nasehat terkait kak Ifa yang kadang masih suka kurang fokus di dalam kelas. Akibatnya catatannya sering tidak lengkap dan kurang utuh menerima materi.

Ifa pun tersenyum mendengar nasehat kami dan berjanji untuk lebih fokus lagi ke depannya.

2. Bermain Sambil Memraktekkan 3D

Sejak hari Jumat, 12 Agustus 2022, si adek demam dan tidak masuk sekolah. Kami menghiburnya dengan cara mengajak praktek makan Oreo pakai metode 3D; Diputer, Dijilat, Dicelupin.

3d ala oreo

Awalnya si adek malas-malasan karena badannya masih nggak enak. Namun melihat keseruan kami, akhirnya ia pun mau beranjak dan ikut serta seseruan ngemil Oreo.

3. Belajar Counting Sambil Niup Lilin Virtual

Saat tahu Oreo mengeluarkan AR Instagram Filter berupa kue ulang tahun dengan lilin-lilin yang harus ditiup, si sulung langsung semangat untuk menjajal challenge tersebut. Sayangnya berkali-kali mencoba selalu tak berhasil mematikan ke-110 lilinnya.

Begitu pun saya. Baru lah di percobaan yang ke sekian, berhasil juga akhirnya meniup 110 lilin di atas kue ulang tahun virtual tersebut. Ternyata ada teknik tersendiri biar lilinnya tertiup semua! Begitu saja seneng banget, wkwk.

belajar bareng oreo

Selain belajar berhitung saat meniup lilin virtual, Oreo juga bisa jadi alat peraga yang seru saat mengajarkan tentang tahapan bulan lo. Atau bisa juga belajar menghitung keping Oreo untuk anak-anak balita.

Pokoknya di mana ada Oreo, selalu ada keseruan yang bisa tercipta. So, happy birthday Oreo. Terima kasih sudah menjadi kudapan terbaik untuk keluarga di seluruh dunia.

Terima kasih untuk misi Spark playful connection yang dibawa. Semoga Oreo selalu bisa menjadi sarana menciptakan 3 K-Si di setiap keluarga; kelekatan emosi, komunikasi dan konsistensi.

Sukses selalu buat Oreo dan suka bangeeeet sama semua aktivitas seru Oreo 110th Birthday Celebration. Ditunggu event-event seru lainnya lagi ya. Btw, Sahabat Bunda, sudah ngapain aja sama Oreo hari ini?

2 Replies to “Mengisi 1821 dengan Oreo 110th Birthday Celebration”

  1. Taufiqur rahman says: September 7, 2022 at 2:16 pm

    Seru banget ya Coach… Dimana ada Oreo, di situ ada keseruan. Emang bener sih..
    Tiap 2 minggu sekali saya kirim makanan (snack dll) ke anak kedua yang lagi mondok. Dan oreo selalu jadi menu wajib. Gak ada bosennya, kata anakku. Apalagi dinikmatin bareng teman-teman sekamarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*