Ada yang mengenal Diah Didi? Food blogger yang namanya sudah malang-melintang di dunia kuliner. Sepertinya sih nggak sedikit yang tahu tentang beliau. Kiprahnya di dunia kuliner memang nggak diragukan lagi.
Sebagai bunda yang lebih memilih nulis 10 artikel daripada berlama-lama ke dapur, saya nggak begitu banyak mengikuti akun dan channel terkait resep masakan. Paling lihat sepintas, save, dan setelah itu lupa nggak dibuka-buka lagi, hehe.
Tentu saja berbeda dengan mbak Diah Didi, seorang food blogger dan influencer yang memang menekuni dunia blogging diawali dari hobi memasaknya. Nggak heran nama blognya pun super spesifik, Diah Didi’s Kitchen.
Nggak hanya di blog, kini mbak Diah Didi pun juga rajin membagikan resep-resep yang sudah dibuatnya lewat video instagram dan Youtube Channel-nya. Di antara banyaknya akun dan channel memasak, semua platform mbak Diah Didi memang menjadi favorit saya.
Meski sebenarnya malah bukan ngintip resepnya. Saya suka melihat konten memasak yang dibuat oleh putranya mbak Diah Didi. Saya terkagum-kagum dengan didikan mbak Diah. Kok bisa anak seusia putranya sudah jago memasak. Saya yang sudah emak-emak merasa kalah deh.
Mengenal Diah Didi Lebih Dalam Yuk
Tahun lalu saat pandemi belum meluluhlantakkan negeri ini, tepatnya di ulang tahun Gandjel Rel kelima, mbak Diah Didi diundang sebagai narasumber tamu. Dalam kesempatan tersebut, beliau menceritakan awal mula dirinya terjun sebagai food blogger. Ada banyak inspirasi yang beliau bagikan saat itu.
Saya juga sudah menuliskan beberapa tips ngeblog dengan niche kuliner ala mbak Diah Didi di Sharing Ndaging #5thGandjelRel. Sambil meluncur ke sana, bolehlah kita kenalan lebih dekat dengan sosok kelahiran 20 Juli 1976 ini di Salam Bunda.
Sebelum merintis blog kulinernya, mbak Diah Didi sempat mencicipi kerja kantoran. Hingga kemudian ia menikah dan memutuskan untuk bekerja dari rumah. Awalnya mbak Diah Didi dilema antara memilih menekuni dunia fashion atau memasak, yang keduanya dirasakan sebagai passion dan potensi diri.
Hingga berjalannya waktu, mbak Diah Didi menemukan bahwa memasak lebih gue banget. Perempuan yang bicaranya selalu santun ini mengenal blog di awal 2006. Saat itu beliau masih menggunakan platform gratisan. Ngeblognya pun belum spesific niche seperti sekarang.
Ngeblog saat itu masih menjadi pengisi waktu luang sembari mengisi kesibukan berjualan baju anak-anak. Hingga dari kesehariannya yang mulai menikmati masak, dan bergabung dengan banyak komunitas memasak, mbak Diah Didi pun kemudian memutuskan untuk membuat blog khusus resep dan kuliner.
Ternyata dari situ, beliau menemukan keasyikan tersendiri. Ia kemudian menekuni hobi tersebut dengan serius. Kesibukannya berjualan baju online dihentikan dan dialihkan menjadi kegiatan masak-memasak.
Mencoba aneka resep yang dibacanya. Tak jarang ia memodifikasi dan menciptakan resep sendiri. Beberapa resep juga dikirimkan ke media-media besar. Ketika berhasil dimuat, mbak Diah Didi merasa sangat bahagia sekaligus tertantang.
Beliau terus menggali potensi memasak sekaligus kemampuannya memotret makanan. Dari yang awalnya hanya mengisi konten web kuliner milik teman dan web-web kuliner besar lainnya, mbak Diah Didi memutuskan untuk fokus membesarkan blog masakannya sendiri.
Pada tahun 2011, mbak Diah Didi mulai serius membangun Diah Didi’s Kitchen. Tak hanya itu, mbak Diah Didi pun sudah memiliki beberapa buku resep sendiri lo.
Saat di acara Gandjel Rel setahun lalu, beliau bahkan menawari kalau ada yang mau jadi co-writer untuk buku terbarunya. Maklum kini mbak Diah Didi semakin sibuk, hingga kalau sudah memasak dan memotret makanan, tak lagi sempat menulis dengan khusyuk.
Meski begitu hingga kini Diah Didi’s Kitchen masih terus aktif diupdate. Nggak hanya itu, perempuan kalem ini juga mengabadikan resep-resep dan tips memasaknya lewat instagram dan YouTube Channel.
Atas konsistensi, disiplin dan etos kerjanya, mbak Diah Didi kini hanya tinggal memanen dari perjuangannya. Nah, kalau ada sahabat bunda yang memiliki passion sama dengan beliau, bisa banget lo menjadikan mbak Diah sebagai inspirator.
Tentunya jangan hanya terkesima dengan pencapaian dan hal-hal apa saja yang telah didapatkan beliau, belajar juga dengan proses yang dilalui dan jatuh bangunnya. Tak ada yang instan. Bayangkan mbak Diah Didi sudah belasan tahun berkecimpung di dunia blog, khususnya kuliner. Nggak heran dong kalau sekarang tinggal menuai hasil.
Mengenal Diah Didi membuat saya semakin semangat untuk terus menekuni passion menulis, khususnya ngeblog. Meski saya sendiri belum tahu niche spesifik yang pas buat saya itu apaan. Namun biarkanlah mengalir. Semoga kelak bisa mencapai prestasi yang sama dengan mbak Diah Didi, food blogger nan inspiratif.