Sejak pandemi Covid 19 mengguncang dunia, masker telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jika dulu mungkin masker yang kita tahu hanyalah satu jenis saja. Begitu pandemi, kita jadi tahu beragam jenis masker. Sebenarnya ada berapa banyak sih ragam masker yang beredar di pasaran? Cari tahu yuk, Sahabat Bunda!
Contents
3 Jenis Masker yang Mudah Didapatkan Sehari-hari
Masker kini bukan lagi barang langka seperti saat awal corona datang ke Indonesia. Masih ingat kan bagaimana permintaan terhadap masker sangat tinggi, tetapi stok yang ada di pasaran menipis. Hal ini dikarenakan banyak orang panic buying dan memborong stok masker yang ada.
Di sisi lain para distributor masker juga kehabisan stok dari produsen. Bisa dibilang saat itu masker jadi barang yang super dicari. Harga berapapun akan dibeli demi kesehatan dan keselamatan diri.
Alhamdulillah sekarang harga masker sudah kembali normal. Persediaan masker di pasaran juga sudah aman. Tidak ada lagi keluhan kekurangan masker di sana sini. Namun masih saja ada banyak orang yang kurang mengindahkan anjuran pemerintah untuk menggunakan masker saat ke luar rumah.
Kalau Sahabat Bunda pasti nggak pernah lupa kan ya mengenakan masker dalam keseharian? Anyway, ini dia jenis-jenis masker yang banyak beredar di masyarakat.
Pertama, Masker Respirator
Di antara jenis lainnya, masker ini dianggap paling aman. Jenis masker ini mampu melindungi penggunanya dari partikel berbahaya sekecil apapun. Ragam dari masker ini masih dibagi menjadi sub bagian, yaitu:
- N95 – Memiliki 95% efisiensi penyaring udara. Virus dengan ukuran 0,3 mikrometer masih bisa dihadangnya.
- N99 – Efisiensi penyaring udarannya mencapai 99% dan bisa menghadang virus yang ukurannya jauh lebih kecil
- N100 – Tak banyak berbeda dengan kedua saudaranya. Masker ini punya efisiensi penyaring udara hingga 99.97%.
Ketiga masker ini biasanya ditujukan untuk para tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan para pasien. Hanya bisa digunakan sekali pakai.
Kedua, Masker Bedah (Surgical Mask)
Masker ini termasuk yang mudah didapat di supermarket ataupun apotek terdekat. Sebenarnya masker ini sama halnya dengan masker respirator hanya boleh dipakai sekali. Namun tak sedikit yang menggunakannya berkali-kali. Hayo, kalian tim sekali pakai atau tim merasa sayang buang masker yang baru dipakai sekali?
Masker bedah secara umum terdiri dari dua sub jenis, yaitu masker bedah dengan 2ply atau 2 lapisan, dan masker bedah 3 ply atau 3 lapisan. Masker dengan 2 lapisan, terdiri dari lapisan luar dan dalam, tanpa adanya lapisan penyaring di bagian tengah. Cocok digunakan bagi para tenaga kesehatan yang merawat pasien non Covid-19, dan masyarakat umum.
Sementara masker bedah yang memiliki 3 lapisan sebaiknya digunakan oleh para tenaga kesehatan yang berhadapan langsung dengan pasien terindikasi corona. Meski tentu saja lebih aman jika menggunakan N95, N99 ataupun N100.
3 lapisan pada masker bedah ini terdiri dari lapisan luar berbahan anti air, yang memiliki fungsi untuk menghalau masuknya percikan udara, air liur dan partikel berbahaya lain ke dalam masker. Lapisan kedua yaitu lapisan tengah yang merupakan bagian untuk penyaringan kuman-kuman berbahaya.
Lapisan terakhir yaitu lapisan dalam berfungsi untuk menyerap uap dan cairan yang keluar dari mulut pengguna masker.
Dulunya masker bedah hanya hadir dalam bentuk standar, yaitu bisa digunakan dengan cara dicantolkan di kedua telinga. Namun sekarang masker bedah pun ada yang didesain sebagai masker hijab. Yaitu masker yang memiliki tali silang sehingga bisa digunakan tanpa harus dicantolkan di tellinga, namun memutari kepala.
Ketiga, Masker Kain
Jenis masker berikutnya adalah masker kain. Masker ini adalah jenis yang disarankan paling akhir untuk digunakan. Bahkan banyak rekomendasi untuk menggunakan masker kain sebagai penguat dari masker bedah.
Cara menggunakannya yaitu, masker bedah dipakai terlebih dahulu, baru di atasnya ditumpuk dengan penggunaan masker kain. Hal ini agar lebih melindungi kita dari paparan virus Covid-19.
Harga masker kain sangat bervariasi. Ada yang dijual mulai dari Rp5.000,- , tetapi ada juga masker kain yang dibanderol harga Rp15.000 – Rp30.000. Perbedaan harga ini biasanya bergantung pada jenis kain yang digunakan, apakah tebal atau tipis. Selain itu juga perbedaan ongkos jahit, juga jumlah lapisan dari masker tersebut.
Saat awal-awal corona datang, masker kain yang beredar di pasaran biasanya hanya terdiri dari satu lapis. Namun pada perkembangannya saat ini banyak yang membuat masker kain dengan dua – tiga lapisan.
Selain jumlah lapisan yang berbeda, masker kain kini juga punya banyak desain pilihan. Ada yang desainnya standar, ada yang desainnya duckbill dan masih banyak lagi. Benar-benar masker kini menjadi fashion tersendiri. Bahkan ada yang sampai mengoleksi aneka warna agar bisa disesuaikan dengan warna baju yang dikenakan sehari-hari. Terniaaat!
Sama halnya dengan masker bedah, masker kain juga ada yang didesain khusus sebagai masker hijab. Sebenarnyanya sebelum Covid-19 hadir ke Indonesia, sudah banyak akhwat yang menggunakan masker kain untuk hijabers. Khususnya mereka yang ingin menutup wajah, tetapi belum siap mengenakan cadar.
Kalaupun masker kain yang kalian gunakan tidak didesain sebagai masker hijab, kalian tetap bisa menggunakannya tanpa repot. Karena kini sudah banyak yang menjual konektor masker dengan beragam model, sehingga kita bisa menggunakan jenis masker non hijab sekalipun. Enak kan?
Memang masker kain dan konektor masker saat ini telah berkembang menjadi bisnis yang cukup membantu perekonomian beberapa pihak. Banyak yang saat pandemi dipecat atau diberhentikan sementara, lalu banting setir menjadi produsen masker dan konektor. Keren ya semangatnya?
Nah, itulah tadi jenis masker yang banyak beredar di masyarakat. Satu hal yang perlu diperhatikan. Gunakan masker sesuai anjuran tenaga kesehatan. Ganti masker minimal sekali sehari, lebih baik jika diganti per 6 jam sekali. Hal tersebut berlaku baik untuk masker medis ataupun masker kain.
Terkhusus jenis masker kain, jangan lupa untuk mencuci terlebih dahulu setelah dibeli. Jangan lupa disetrika agar kuman yang mungkin menempel di kain bisa hilang. Rajinlah mencuci dan menyetrika masker agar tidak lembab dan menjadi sarang kuman. Semoga bermanfaat dan tetap patuhhi protokol kesehatan ya, Sahabat Bunda!