Anak bukan kertas kosong. Itu yang harus kita pegang erat-erat. Apa sih maksud dari kalimat tersebut?
Artinya, setiap anak yang dilahirkan di dunia sudah dibekali oleh Allah bakat alami.
Jadi kalau ada orang tua yang berkata, aaah anakku tuh nggak berbakat di segala hal. Bisa jadi karena ortu tersebut masih keliru memahami arti bakat. Atau bisa juga karena kurang sabar dalam menumbuhkan potensi bawaan di dalam diri anak.
Dikutip dari buku Talents Mapping karya Abah Rama Royani, “Faktanya bahwa setiap orang punya bakat!”
Btw, mari kita samakan dulu persepsi mengenai bakat. Menurut buku yang judulnya telah saya sebutkan di atas, bakat adalah keunikan yang dianugerahkan oleh Allah kepada setiap manusia. Keunikan itulah yang kemudian memberikan ruang seluas-luasnya agar potensi itu dapat dimanfaatkan oleh manusia secara maksimal.
Keunikan setiap manusia tentu saja ada yang bersifat positif, ada yang bersifat negatif. PR kita adalah bagaimana caranya untuk mengasah kapak pada sisi tajamnya. Fokus pada keunikan positif alias inner strength di dalam diri anak untuk bisa menemukan potensi mereka.
Contents
Menemukan Potensi Anak
Membicarakan mengenai potensi, ada dua rumus yang pernah saya pelajari. Keduanya hampir sama sih, hanya berbeda istilahnya saja. Berikut ini kedua rumus tersebut:
1. Happy – Totality – Expert – Money
Rumus pertama ini saya dapatkan ketika mengikuti seminar Ayah Edy pada tahun 2013. Itu adalah seminar parenting yang pertama kali saya ikuti.
Seminar tersebut membuka mata saya lebar-lebar tentang konsep pengasuhan anak yang sebelumnya saya yakini. Saya dibesarkan dari kedua orangtua pada zamannya, di mana nilai akademis yang baik adalah sebuah patokan prestasi.
Setelah mengikuti seminar Ayah Edy tersebut, mata saya terbelalak bahwa nilai akademis bukanlah satu-satunya prestasi. Ada anak-anak yang prestasi akademisnya pas-pasan, tapi bisa menjadi bintang di bidang lainnya.
Sayangnya bintang-bintang itu biasanya terkubur. Anak-anak yang tak memiliki nilai akademis baik dianggap sebagai pembuat onar dan tak punya masa depan.
Bahkan orang tua kerap kali memaksakan jurusan SMA ataupun kuliah anak-anaknya, dengan alasan agar nanti mudah mencari kerja. Lalu kemudian makin banyak anak-anak yang tak bahagia menjalani kuliahnya. Dijalani ala kadarnya hanya demi menyenangkan hati orang tua, bukan karena benar-benar menginginkannya.
Begitu juga ketika mereka sudah mulai bekerja, mereka tak bahagia dengan profesinya. Profesi itu dijalani karena sekadar menuntaskan kewajiban, akhirnya uring-uringan dan timbul masalah demi masalah.
Oleh karenanya pada seminar itu Ayah Edy menyampaikan pentingnya untuk mengubah mindset “Money – Money – Money – Happy”. Bahwa kesuksesan selalu ditandai dengan banyaknya nominal rupiah yang didapatkan, dan hanya setelah kesukesan itu digapai, kebahagiaan baru bisa diraih.
Namun ajak anak untuk mengembangkan mindset “Happy – Totality – Expert – Money”. Maksudnya yaitu, biarkan anak memilih bidang yang disukainya (Happy).
Ketika anak happy dengan pilihannya, ia akan total dan fokus dalam menjalani pilihan tersebut (Totality). Dia akan rela berdarah-darah dan jatuh bangun menjalani bidang yang dipilihnya, belajar ke sana ke mari demi menjadi ahli di bidang tersebut (Expert).
Apabila ia telah tumbuh menjadi expert, pelan-pelan money will follow. Pada akhirnya kesuksesan itu akan didapat setelah ikhtiar yang sungguh-sungguh. Sesusah apapun prosesnya, ketika anak memang bahagia dengan pilihannya, ia akan rela menjalani proses tersebut.
2. Enjoy – Easy – Excellent – Earn
Rumus yang kedua sebenarnya tak jauh berbeda dengan rumus pertama. Rumus kedua ini disampaikan oleh Abah Rama Royani.
Dalam buku berjudul Talents Mapping, Abah Rama menunjukkan cara menemukan potensi anak dengan teknik 4E:
- Enjoy – Menemukan aktivitas-aktivitas yang dinikmati oleh anak. Aktivitas seperti apa yang bisa masuk dalam ranah “Enjoy”? Aktivitas yang ketika anak melakukannya, anak sering lupa waktu saking asyik dan bahagia menjalaninya. Aktivitas ini bisa jadi lebih dari satu. Tugas orang tua adalah mendampingi anak untuk menemukan mana aktivitas yang benar-benar membuat mata anak berbinar, bukan sekadar suka musiman semata.
- Easy – Yaitu aktivitas yang mudah bagi anak. Maksudnya mudah adalah anak tidak merasa cepat lelah dan menyerah. Bahkan meski buat orang lain, aktivitas itu terasa sulit, rumit dan melelahkan, buat anak justru menjadi tantangan.
- Excellent – Setelah anak sudah menemukan aktivitas yang masuk dalam ranah “Enjoy” dan “Easy”, tahap selanjutnya adalah mendampingi anak untuk terus belajar memperdalam bidang yang telah dipilihnya. Anak haus untuk belajar knowledge atau ilmu-ilmu baru terkait aktivitas yang dilakoninya, hingga kemudian ia tumbuh menjadi ahli di bidang tersebut.
- Earn – Apabila anak sudah mencapai tingkatan ahli, anak akan panen prestasi, panen pujian, panen kebahagiaan, panen kebahagiaan dan magnet rezeki pun hadir dengan sendirinya.
Nah, Sahabat Bunda mau memilih rumus yang mana untuk memetakan potensi anaknya?
Tips Menumbuhkan Inner Strength Anak
Selain menerapkan rumus di atas, hal penting lainnya adalah menumbuhkan inner strength anak. Saya percaya bahwa setiap anak memiliki kekuatan atau potensi bawaan di dalam dirinya. Tugas orang tua adalah mendampingi anak menumbuhkan inner strength tersebut.
Hmm, tapi gimana ya?
Saya akan kembali sharing mengenai cara memetakan bakat yang saya pelajari dari Abah Rama ya. Konsep Talents Mapping yang diusung oleh Abah Rama sendiri terinspirasi dari kehidupan lebah madu.
Tahukah Sahabat Bunda, bahwa setiap lebah memiliki bakatnya masing-masing? Mereka bekerja berdasarkan bakat itu. Ada lebah pemandu, lebah pencari makan, lebah penjaga, lebah pengurus bangkai, lebah pengumpul air, lebah penambal, lebah pengipas, lebah pengintai dan sang ratu lebah.
Seringkali sebagai orangtua, kita merasa rendah diri karena melihat potensi anak tetangga atau kerabat lebih moncer dibandingkan anak sendiri. Padahal bukan berarti anak-anak kita nggak punya potensi, karena potensi adalah bakat alias fitrah alami yang dibekalkan Allah pada setiap insan.
Hanya saja, sebagai orang tua kita belum menggali potensi dalam diri anak dengan maksimal.
Bakat adalah sifat (personality) yang produktif. Dikatakan produktif apabila sifat tersebut dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menghasilkan sesuatu. Adapun sifat lain di dalam diri manusia yang tidak ada hubungannya dengan produktivitas berarti tidak termasuk dalam arti bakat.
Sementara yang disebut kekuatan adalah hasil dari proses mengelola bakat. Jika kumpulan bakat dinamakan sebagai potensi kekuatan, maka kekuatan adalah sesuatu yang menjadikan seseorang itu produktif dan asyik dengan apa yang ia kerjakan.
Rumusan langkah dalam menumbuhkan inner strength anak yaitu:
- Menemukan bakat, yaitu dengan menemukan sifat bawaan dominan dalam diri anak.
- Lalu kelompokkan sifat-sifat itu hingga menjadi potensi kekuatan.
- Tahap berikutnya, ajak anak untuk mengelola potensi kekuatan itu agar menjadi inner strength dengan cara terjun ke dalam aktivitas yang diduga sebagai potensi kekuatan dan rasakan apakah aktivitas itu bisa membuat mereka Enjoy dan Easy dalam prosesnya.
- Lalu tambahkan knowldege yang dibutuhkan dalam aktivitas tersebut untuk menuju excellence.
Prestasi seorang anak bisa jadi belum terlihat karena anak tersebut belum memanfaatkan bakat yang ada di dalam dirinya. Tidak ada bakat yang buruk, semua bakat berpotensi menjadi kekuatan.
PR kita adalah bagaimana menyalurkan bakat itu ke tempat yang tepat, sehingga menjadi kekuatan dan bukan malah menimbulkan kerusakan.
Dalam proses mengembangkan inner strength anak, kita perlu menjalankan Prinsip AKU. Prinsip ini memiliki dua poin utama:
#1. Andalkan kekuatan menjadi utama.
Yaitu mengelola bakat dengan dibarengi attitude, skill dan knowledge.
Dalam Talents Mapping, kita akan belajar mengenai 34 sifat produktif yang ada di dalam manusia. PR kita adalah menemukan tujuh sifat yang paling ‘gue banget’ dan tujuh sifat yang ‘nggak gue banget’.
Nah, nanti dari situ bisa terbaca apa saja sih bakat yang dominan dan tidak dominan dari diri kita atau anak.
Contoh sifat yang “Gue banget” adalah ideation, learner, futuristic, comunication, arranger, relator, dan emphathy.
Contoh bakat dari sifat yang ‘Gue banget” di atas: punya banyak ide, suka belajar, suka memikirkan solusi untuk masa depan, suka berkomunikasi, suka mengatur, suka menjalin relasi dan memiliki kepekaan terhadap suatu masalah.
Contoh potensi kekuatan dari bakat di atas: menulis, mengajar, public speaking.
Beberapa contoh profesi yang cocok untuk digeluti: jurnalis, guru, motivator, psikolog, dsb.
#2. Keterbatasan juga utama
Prinsip yang kedua adalah mengakui bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan. Dari ke-34 sifat produktif yang ada, ada sifat-sifat yang “nggak gue banget”. Sifat-sifat inilah yang mencerminkan keterbatasan kita.
Di sinilah pentingnya kita untuk menerima keterbatasan tersebut. Bukan lantas untuk merasa terpuruk, tapi untuk fokus pada sifat yang “gue banget” aja.
Lalu apa fungsinya kita tahu sifat-sifat apa saja yang “nggak gue banget”? Orang yang mampu mengenali dirinya, bukan hanya mengenal kekuatannya, tetapi juga tahu di manakah letak keterbatasannya, agar ia mampu menyiasati hal tersebut.
Misal, jika nantinya bekerja secara tim, kita jadi lebih mampu bekerja sama dengan baik. Sebuah tim layaknya satu tubuh yang memiliki kepala, tangan, kaki, perut dan organ lainnya.
Tentu setiap organ akan bekerja sesuai dengan potensinya. Nggak mungkin kan kepala mengambil alih tugas dari kaki atau sebaliknya?
Untuk bisa mengenali mana sih sifat-sifat produktif yang “gue banget” dan “nggak gue banget”, Sahabat Bunda bisa mengakses website temubakat.com. Atau jika ingin mendapat penjelasan yang lebih detail, Sahabat Bunda bisa melakukan assesment dengan para praktisi Talents Mapping.
Saya sendiri belum pernah berkonsultasi secara khusus dengan praktisi Talents Mapping, hanya pernah mengikuti tes singkat di temubakat.com, mengikuti seminarnya sekali dan membaca bukunya. Setidaknya saya jadi terbuka bahwasanya setiap manusia itu sudah dibekali Allah potensi atau inner strength di dalam dirinya.
Karena itu saya nggak lagi bingung saat si anak sulung memperlihatkan sifat-sifat yang bertolak belakang dengan saya di masa kecil, seperti: nggak suka menjadi pusat perhatian, membutuhkan waktu lebih lama saat beradaptasi dengan orang, suka mengumpulkan barang-barang saat diajak bertualang ke alam.
Saya tidak lagi menggegas untuk menemukan apa sih maunya anak ini. Namun lebih ke menerima segala keunikannya, dan mendampingi ia berproses menemukan aktivitas yang bisa membuatnya berbinar.
Saat ini yang terlihat, ia suka belajar bahasa. Bahkan tanpa perlu ada kelas khusus, dia sudah punya kecenderungan untuk menguasai basic knowledge, dan dia selalu merasa tertantang dengan hal-hal baru berkaitan dengan bidang tersebut.
Sementara adiknya, punya sifat yang sangat memikirkan detail, fokus dan perfeksionis. Kegiatan yang diminatinya adalah menyusun lego atau balok menjadi bangunan-bangunan tertentu. Ke depannya mungkin akan diarahkan belajar coding atau desain.
Nah, kalau Sahabat Bunda merasa telah menemukan bakat dan potensi anak di bidang sepakbola, saatnya menemukan aksi yang tepat. Salah satu aksinya bisa lewat BISKUAT ACADEMY 2022.
Apa Itu BISKUAT ACADEMY 2022?
Sepertinya Biskuat ini sevisi misi dengan Ayah Edy ataupun Abah Rama deh. Biskuat mempercayai bahwa setiap anak memiliki potensi tak terbatas melebihi apa yang terlihat. Kekuatan sejati dan unik seseorang anak terletak di dalam diri mereka. Selain prestasi pada bidang akademik, Biskuat juga mendorong pencapaian prestasi anak-anak Indonesia di bidang olahraga, khususnya di sepak bola, melalui BISKUAT ACADEMY.
Sekolah sepak bola dari Biskuat ini sudah berjalan sejak 2019. Ini adalah tahun keempatnya.
Andhika J. Lestari selaku Senior Brand Manager Biskuat menjelaskan, “BISKUAT ACADEMY konsisten hadir untuk mengembangkan skill yang dibutuhkan generasi muda agar dapat menjadi pemain sepak bola handal dengan senantiasa mendukung ‘kekuatan baik dari dalam (inner strength)’ anak, seperti berani, percaya diri, baik hati, dan tangguh. Melalui olahraga sepak bola, Biskuat percaya bahwa anak dapat mengembangkan berbagai karakter kuat dan positif saat berinteraksi dengan orang lain maupun diri sendiri.”
Sebagai bukti keseriusan Biskuat dalam menggelar BISKUAT ACADEMY 2022, sekolah bola ini kembali mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Disampaikan oleh Minhajul Ngabidin, S.Pd., M.Si selaku Widyaprada Ahli Madya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, “Sejak tahun 2021, Kemendikbud Ristek memberikan dukungannya kepada BISKUAT ACADEMY yang sejalan dengan visi dan misi Ditjen PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Ristek dalam mewujudkan pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong-royong, dan berkebinekaan global.”
Dukungan yang senada juga diberikan oleh pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Dr. Raden Isnanta, M.Pd. selaku Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga. Beliau mengatakan bahwa Kemenpora sejak 2019 telah memberikan dukungan penuh kepada BISKUAT ACADEMY karena memiliki kesamaan visi dalam hal peningkatan prestasi olahraga dan persiapan generasi sepak bola masa depan Indonesia.
Dengan mengikuti program BISKUAT ACADEMY 2022, berikut ini beberapa pengalaman yang bisa didapatkan oleh anak:
- Belajar bersama pelatih bersertifikat UEFA, Coach Timo Scheunemann, dan Coach Aji sebagai sosok Pelatih Inspirasional pada BISKUAT ACADEMY 2022. Keseharian Coach Aji aktif sebagai pelatih yang berjasa dalam membentuk pemain sepak bola handal di Indonesia.
- Mendapat bimbingan langsung dari pemain Tim Nasional Indonesia.
- Memiliki peluang untuk memenangkan kesempatan tur ke stadion sepak bola di Eropa.
Selain menghadirkan pelatih yang mumpuni, Biskuat berharap semakin banyak orang tua dan masyarakat yang sadar bahwasanya untuk mengembangkan kualitas sepak bola Indonesia dibutuhkan dukungan penuh dari berbagai pihak. Baik itu dari orang tua, guru, dan masyarakat sekitar.
Biskuat juga ingin orang tua menyadari bahwa potensi anak itu tidak hanya dilihat dari prestasi akademik semata, tetapi juga ada anak-anak yang memang kekuatannya di bidang non akademis. Jadi buat para orang tua yang memang melihat anaknya punya bakat di bidang non akademis, khususnya sepak bola, jangan ragu lagi untuk bergabung bersama BISKUAT ACADEMY 2022.
Sudah saatnya, seluruh lapisan masyarakat dapat saling bersinergi untuk mewujudkan lebih banyak mimpi anak-anak Indonesia dan membuatnya lebih besar dari sebelumnya dengan memaksimalkan kekuatan baik dari dalam.
Timeline BISKUAT ACADEMY 2022
Mengingat pandemi yang belum benar-benar usai, BISKUAT ACADEMY 2022 masih hadir dalam format Sekolah Bola Online. Bedanya, di tahun ini jumlah kelas yang tersedia, jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya lo.
Artinya, masih terbuka kesempatan untuk anak-anak Sahabat Bunda yang suka sepak bola untuk belajar di BISKUAT ACADEMY 2022. Jumlah kelas yang diperbanyak juga dalam rangka memberikan kemudahan akses untuk menjangkau lebih banyak anak di seluruh Indonesia.
Terdapat tujuh kelas yang waktu penyelenggaraannya sebagai berikut;
- 25 September
- 9 Oktober 2022
- 23 Oktober
- 9 November 2022
- 20 November
- 11 Desember 2022
- 18 Desember 2022
Sementara Grand Final Sekolah Bola Online insya Allah akan diselenggarakan pada 22 Januari 2023. Masih ada tiga kelas yang bisa diikuti nih, Sahabat Bunda.
Untuk melihat bagaimana serunya kegiatan BISKUAT ACADEMY 2022, Sahabat Bunda lihat video ini dulu deh:
Cara Mendaftar BISKUAT ACADEMY 2022
Pasti setelah melihat videonya, Sahabat Bunda yang punya anak-anak suka main bola makin semangat untuk mendorong mereka mengikuti sekolah bola online ini kan? Eits, tapi gimana ya biar bisa mengikuti kelasnya?
Mudah kok. Begini tahapannya untuk bisa mengikuti BISKUAT ACADEMY 2022:
- Beli produk Biskuat dengan kemasan khusus.
- Kirimkan pesan ke Whatsapp Official Biskuat 0812 1222 5919 untuk validasi kode unik.
- Anak akan mendapatkan akses menonton Sekolah Bola Online di website Biskuat Academy wwww.biskuatacademy.com.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, BISKUAT ACADEMY 2022 berkomitmen untuk menghadirkan inovasi terbaru sekaligus memberikan manfaat lebih luas. Tahun ini Biskuat menghadirkan Physical Education (PE) Teacher Workshop sebagai bagian dari rangkaian BISKUAT ACADEMY 2022.
Jadi bukan hanya anak-anak penerus sepak bola tanah air yang dididik menjadi atlet masa depan, tetapi juga ada kegiatan khusus untuk para pahlawan dibalik pengembangan potensi sepak bola anak yaitu guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjasorkes) di tingkat Sekolah Dasar. Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Workshop Pengembangan Kompetensi pada tanggal 15 Oktober 2022.
Keren banget ya inovasi dari Biskuat, Sahabat Bunda? Salut banget deh untuk awareness salah satu produk Mondelez Internasional ini.
Bukan hanya enak biskuitnya, tapi juga keren programnya. So, siap menumbuhkan inner strength anak-anak? Jangan lupa ikutkan BISKUAT ACADEMY 2022 untuk anak-anak yang suka sepak bola ya!
***
Referensi:
- Press Release Biskuat Academy 2022
- Royani, Abah Rama. 2017. Talents Mapping. Depok: Tosca Book.
- Seminar Ayah Edy, Can You See Gold in Our Children – 2013