Search

Semangat Galih Suci Pratama Melahirkan Inovasi untuk Memajukan Pendidikan Indonesia

galih suci pratama, guru berprestasi

Jalanan lengang. Anak-anak berseragam sekolah yang biasa meramaikannya tak terlihat satu pun. Usai pemerintah resmi mengumumkan bahwa Covid-19 resmi masuk ke Indonesia, keputusan lockdown tidak bisa diganggu gugat.

Sehari dua hari semua terlihat menyenangkan. Seperti libur pada umumnya. Tetapi lebih dari sepekan, tatanan masyarakat mulai berubah. Terutama di bidang pendidikan.

Mau tak mau pertemuan tatap muka dihentikan. Semua digantikan dengan temu secara daring. Menyampaikan pengajaran secara tatap muka saja sudah sangat menantang, apalagi harus menyampaikannya secara daring.

Tak sedikit para guru dan tenaga pendidik pontang-panting merasa kewalahan dengan sistem pendidikan yang ‘dipaksa’ daring tanpa persiapan. Tidak ada bayangan sama sekali bagaimana mengajar anak melalui daring, bagaimana mengecek tugas-tugasnya, pun bagaimana menyiapkan materi yang menarik selama lockdown.

Belum banyak guru yang menggunakan fasilitas Zoom ataupun Google Meet, terutama para guru senior. Selain karena merasa ribet, tak sedikit yang mengeluh aplikasi tersebut menyedot banyak kuota. Alhasil, sebagian besar guru hanya menggunakan WhatsApp sebagai sarana penyampaian materi bahan ajar.

Tentu saja materinya pun seadanya dan tak menarik sama sekali. Di sisi lain, orang tua pun mulai merasa kewalahan membagi waktu antara mendampingi anak belajar di rumah dengan jam kerja work from home-nya.

Contents

Ide Cemerlang di Masa Pandemi

Melihat fakta memilukan tersebut, Galih Suci Pratama, S.Pd., M.Pd., yang saat itu masih menjadi salah satu guru di SD Negeri Sekaran 2 memilih untuk melakukan sebuah gebrakan. Alih-alih ikut mengeluh dan meratapi keadaan, pria kelahiran Banjarnegara, 27 Maret 1991 ini menerima ajakan Dinas Pendidikan Kota Semarang untuk mengisi kelas pelatihan Google.

Pelatihan perdana digelar pada bulan Maret 2020. Para guru diajarkan cara menggunakan Google Classroom, Google Meet, Google From, Zoom, Quizziz dan aplikasi lain yang sekiranya bisa membantu mereka menyajikan pelajaran yang menarik dan bisa diterima oleh para murid.

Apakah pelatihan itu langsung bisa diterima begitu saja? Ternyata tidak, Sahabat Bunda. Setelah dievaluasi ternyata banyak guru yang masih kesulitan menyampaikan materi pelajaran dengan baik.

Membaca hasil evaluasi tersebut, semangat Galih Suci Pratama tidak surut. Justru ide cemerlang muncul di kepalanya, “Ayo buat Channel YouTube! Nanti materi pelajarannya di-upload saja di situ, sehingga siswa dan orang tua bisa menyimaknya.”

Bukan sekadar ide, lelaki berputri dua ini kemudian menggelar pelatihan kedua di bulan Juli 2020. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang, Galih pun melatih para teman gurunya untuk bisa mengoperasikan peralatan membuat video, cara syuting dan hal-hal yang harus diperhatikan agar menghasilkan video yang menarik.

Alhamdulillah ternyata ide dan pelatihan dari Galih tersebut mendapat sambutan hangat dari para guru. Secara resmi, kanal YouTube “Pembelajaran SD Kota Semarang” diluncurkan pada 13 Juli 2020. Mengangkat tagline “Belajar Bersama, Berkarya Bersama dan Sukses Bersama-sama”.

galih, guru semarang penerima satu indonesia award

Melalui saluran YouTube tersebut, siswa bisa menonton video pembelajaran dari rumah. Orang tua juga bisa ikut menonton dan terbantu dalam memberikan pemahaman kepada siswa terkait materi pelajaran. Secara kuota juga lebih hemat, dibandingkan belajar melalui Zoom atau Google Meet.

Sampai detik ini, pengikut saluran YouTube yang diinisiasi oleh Galih Suci Pratama tersebut telah mencapai 71.700 dan memiliki 1600 video. Sebuah angka yang fantastis bukan? Bahkan kanal Youtube Pembelajaran SD Kota Semarang telah menjadi referensi di sejumlah sekolah di Kinabalu, Malaysia dan Filipina.

Jika mau, Galih bisa saja mengambil banyak keuntungan dari monetisasi konten di kanal tersebut. Namun Galih tidak melakukannya. Penghasilan yang didapat dari kanal tersebut dikelola untuk pengembangan kompetensi guru melalui pelatihan, juga pemberian beasiswa bagi siswa yang membutuhkan.

Kini pandemi sudah usai, siswa sudah bisa kembali ke sekolahnya masing-masing. Bahkan ada yang sudah harus masuk ke jenjang lebih tinggi. Namun semangat Galih untuk pendidikan masih terus memancar.

Ia masih terus memikirkan dan mewujudkan beragam inovasi agar pendidikan di Indonesia bisa jaya dan berkualitas. Apakah Sahabat Bunda penasaran sebenarnya siapa sih Galih ini?

Mengenal Galih Suci Pratama dan Kiprahnya di Dunia Pendidikan

Lewat ide cemerlangnya membuat saluran YouTube “Pembelajaran SD Kota Semarang”, Galih berhasil menyabet penghargaan Apresiasi Satu Indonesia Award 2020, kategori khusus Pejuang Tanpa Pamrih di Masa Pandemi Covid 19. Jangan dikira perjuangannya menuju titik tersebut mudah, Sahabat Bunda.

Galih Suci Pratama harus menyisihkan 10 ribu orang pendaftar. Sementara itu, ia baru mengetahui informasi adanya kegiatan Satu Indonesia Award pada H-2 sebelum penutupan pendaftaran.

Alhasil ia hanya mengisi formulir seadanya dan menceritakan apa yang sedang dikerjakan selama pandemi bersama rekan guru lainnya. Tak dinyana, di akhir Agustus, ia mendapat berita kalau lolos ke tahap wawancara.

Usai wawancara, langkah selanjutnya yaitu verifikasi lapangan. Selama dua hari tim dari Satu Indonesia Award datang ke lokasi Galih dan ingin melakukan pengecekan apakah benar kegiatan yang disampaikan oleh Galih.

Alhamdulillah, Galih masuk final dan bertemu dengan dewan juri yang berasal dari berbagai lintas profesi. “Rasanya campur aduk, hanya bisa memberikan yang terbaik.” Sesuatu yang dikerjakan dari hati pasti akan sampai pula ke hati bukan?

Begitu pula dengan ide dan inovasi Galih untuk pendidikan. Semuanya karena berawal dari rasa cinta, maka memang sudah sepantasnya jika suami dari Maqooshidul Falaasifah ini mendapat apresiasi dari Satu Indonesia Award.

mengenal galih suci pratama

Alasan Galih Memilih Profesi Guru

Cinta pula yang membuat Galih memilih jalur pendidikan sebagai pilihan profesinya. “Ada seorang guru di SMA yang membuat saya kagum. Guru tersebut mengajar dengan menyenangkan dan bisa dekat dengan murid-muridnya,” cerita Galih pada salah seorang teman bloger yang pernah bertemu muka dengannya.

Kekaguman Galih pada guru tersebut pula yang kemudian menginspirasinya untuk mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) saat kuliah. Ia memilih UNNES sebagai tempat belajar yang memang sudah memiliki pamor dalam mencetak guru-guru terbaik. Tak berhenti hanya di Strata 1, Galih terus melaju ke S2 PGSD di kampus yang sama.

“Guru tak hanya bekerja untuk dunia, tetapi juga akhirat. MLM kebaikan.”

Bagi Sahabat Bunda yang penasaran dengan sosok guru muda ini, silakan bisa bersilaturahim ke akun Instagram Galih Suci Pratama.

Guru yang Suka Menulis

Atas dasar cinta pula, Galih tidak hanya mengajar, tapi juga berkarya. Pada tahun 2017, Galih mengikuti Kompetisi Penulisan Artikel Ilmiah Kemdikbud. Salah seorang rekan bloger yang juga mengikuti kompetisi tersebut, menceritakan bagaimana Galih sangat semangat menceritakan proses di balik ide penulisannya.

Tidak ada sedikit pun gurat keraguan ataupun grogi di wajahnya. Bisa jadi karena Galih benar-benar menuliskan realita dan fakta yang sebenarnya melalui karya ilmiahnya tersebut, sehingga ia sudah sangat siap ketika harus bertemu dengan dewan juri.

Diceritakan oleh Galih, karya ilmiahnya berisi tentang perjuangannya membuat Kelas Inspirasi di sekolahnya. Tujuan dari dibuatnya Kelas Inspirasi dikarenakan ia melihat masih minimnya pendidikan karakter di sekolah.

Galih menyadari bahwa murid-murid membutuhkan role model yang dekat dengan diri mereka. Kekaguman yang hadir dalam diri murid akan sosok tertentu, bisa melecutkan keinginan untuk menduplikasi prestasinya. Sebagaimana Galih mengagumi guru SMA-nya dan kini juga berkiprah di dunia pendidikan, sama seperti sosok yang ia kagumi tersebut.

Dalam karya ilmiahnya, Galih menuliskan bahwa ia berhasil mendatangkan Septian David Maulana, anggota timnas U-22 yang merupakan alumni sekolah tempat Galih mengajar saat itu. Septian membagikan pengalamannya bagaimana bisa masuk ke timnas.

Septian juga menceritakan kalau perjalananya dimulai sejak masih duduk di bangku SD. Ia mengawali dengan ikut Popda, terus berlatih dengan sangat keras, hingga akhirnya bisa menjadi salah satu pemain timnas. Tak hanya berlatih, Septian juga menyampaikan pentingnya doa seorang ibu.

karya Galih Suci Pratama

Pengalaman dan wejangan Septian tersebut dituliskan oleh Galih dalam karya tulisnya. Semangat dan ketulusan yang terpancar melalui tulisan Galih, nyatanya dirasakan oleh dewan juri yang kemudian menobatkannya sebagai juara kedua pada kompetisi karya ilmiah tersebut.
Galih terus menulis. Baginya guru itu harus menulis, karena lewat tulisan, ide dan kebaikan bisa disebarkan lebih luas. Salah satu tulisan bernasnya pernah dimuat di salah satu koran terkenal di Semarang, yaitu tentang keprihatinannya pada tingkat kekerasan dan pornografi di kalangan siswa.

Salah satu pemicunya ternyata karena pola pengasuhan dari orang tua yang kurang tepat. Sebagai seorang bapak dua anak, ia menyadari kalau menjadi orang tua memang tidak ada sekolahnya. Dari situlah ia tergerak untuk menghadirkan Parenting Class atau kelas pengasuhan anak bagi para orang tua di sekolah.

Di beberapa sekolah swasta, kelas pengasuhan telah sering menjadi program unggulan. Namun di sekolah negeri, kegiatan ini masih jarang dilakukan. Oleh karenanya Galih menginisiasi adanya kegiatan tersebut agar orang tua dan sekolah bisa saling bersinergi mendidik dan mengasuh anak-anak.

Agenda dari kelas pengasuhan ini berupa materi pengasuhan anak yang disampaikan oleh psikolog/ praktisi pada orang tua dan guru. Tak hanya itu Galih juga memberikan usulan adanya kegiatan home visit guru ke rumah siswa dan juga konsultasi rutin untuk memantau pendidikan anak secara holistik.

Tulisan Galih tersebut kembali membawanya sebagai penerima penghargaan. Kali ini ia berhasil mendapatkan Apresiasi Pendidikan Keluarga pada tahun 2018 di Jakarta. Luar biasa bukan sosok guru muda yang satu ini?

Galih menuturkan awalnya ia tak pandai mengungkapkan ide melalui kata-kata yang runtut dan menarik. Namun saat berkuliah S2, ia bertemu dengan seorang rekan yang pandai menulis. Galih pun minta diajari dan justru kecanduan menulis sejak saat itu.

Terus Bersemangat Membangun Negeri

Lewat kepiawaiannya menulis dan mengembangkan inovasi, tak heran jika Galih juga terpilih sebagai Guru Inspiratif Kemendikbudristek 2021. Ia juga merupakan salah satu penulis ATP dan MA Puskurjar Kemendikbudristek RI.

Kini amanah Galih telah bertambah. Bukan sekadar menjadi guru, kini ia diberi kepercayaan untuk memimpin para guru di SD Negeri Sadeng 03. Ya, Galih kini telah menjadi seorang kepala sekolah di usia yang cukup muda.

Tentu saja bukan hal yang mengagetkan, secara prestasi Galih memang tidak kaleng-kaleng sebagaimana saya bagikan ceritanya di atas. Pasti Sahabat Bunda juga ikut bangga bukan, kalau di Indonesia, khususnya Semarang, bisa memiliki Kepala Sekolah dengan inovasi yang luar biasa seperti Galih?

Gebrakan Galih untuk pendidikan Indonesia masih terus berlanjut. Dengan amanah di pundaknya, Galih terus melakukan terobosan. Salah satunya dengan menggagas kelahiran Aplikasi Potensi Lokal (APOLO).

APOLO merupakan salah satu cara menerapkan pembelajaran berdifferensiasi menggunakan kurikulum merdeka. APOLO ini lahir usai dilakukannya In House Training Kurikulum Merdeka di SDN Sadeng 03.

SDN Sadeng 03 sendiri merupakan salah satu sekolah dasar di Semarang yang menerapkan Kurikulum Merdeka Mandiri Berubah berdasarkan SK Kepala BSKAP Kemdikbudristek Nomor 044/H/KR/2022. Galih sadar bahwa teman-teman gurunya masih banyak yang belum memahami beberapa materi kurikulum merdeka, khususnya pembelajaran berdiferensiasi dan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila, atau yang biasa disebut dengan P5.

Dari situlah ide APOLO dimunculkan. APOLO ini mengintegrasikan media QARVI (QR Code, Augmented Reality dan Virtual Reality) untuk mengenalkan potensi lokal yang ada di daerah sekitar, menguatkan materi kurikulum merdeka, serta memperdalam projek profil pelajar pancasila dengan memanfaatkan media yang mudah dipahami.

Sahabat Bunda bisa melihat bagaimana inovasi Galih tersebut pada video ini:

Pendidikan adalah investasi masa depan suatu bangsa. Pendidikan adalah pilar utama bagi bangsa yang merindukan kemajuan. Tanpa pendidikan yang baik, kecerdasan tak bisa dicapai.

Oleh karenanya, kemajuan pendidikan harus terus diupayakan, walau dengan sekecil apapun langkah. Namun terus bergerak lebih baik daripada hanya berdiam diri. Terus berjuang Cik Gu Galih Suci Pratama, para Sahabat Bunda turut mengiringi langkahmu dengan doa-doa terbaik.***

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*