Ngeblog sekarang semakin moncer di kalangan perempuan, khususnya para ibu. Sebenarnya apa sih alasan menulis blog bagi perempuan? Salam Bunda mencoba menuliskan daftar alasan tersebut untuk para sahabat terkasih. Yuk, kita tengok satu per satu.
Contents
Alasan Menulis Blog, Pertahanan Diri Perempuan
Tentunya setiap perempuan memiliki alasannya masing-masing, tetapi dari sekian banyak sahabat yang saya temui. Rata-rata 7 hal inilah yang mendasari mereka menulis di blog:
1. Penyaluran 20.000 Kata
Sebagian besar sahabat mungkin sudah tahu bahwa banyak ahli jiwa berpendapat, perempuan memiliki kebutuhan untuk menyalurkan 20.000 kata setiap harinya. Sementara laki-laki hanya sanggup menyalurkan 2000 – 3000 kata per hari.
Maka jangan kaget ketika para bapak sudah tak sanggup lagi meladeni ocehan para istri ketika sampai di rumah. Mereka sudah terlalu lelah berceloteh di kantor. Senang sekali jika ada suami yang memahami kebutuhan berceloteh istrinya ini, meski lelah tetap mau menyediakan telinga bagi sang istri.
Sayangnya tak sedikit suami yang cuek dan tak peka terhadap kebutuhan istrinya. Akhirnya sang istri pun kebingungan menyalurkan 20.000 kata yang rasanya sudah memuncak ke ubun-ubun. Bagi para perempuan yang bekerja di ranah publik mungkin sedikit terbantu saat berada di kantor atau bertemu dengan teman kerjanya.
Akan sedikit berbeda kasus ketika terjadi pada ibu rumah tangga yang sehari-hari hanya bertemu tembok, lagi dan lagi. Iya sih, ada anak-anak yang juga bisa menjadi partner berceloteh. Sayangnya anak-anak lebih hobi berbicara daripada mendengar. Maka tak heran ketika para ibu sudah terlampau lelah, omelan menjadi senjata mematikan untuk menumpahkan peluru kata-kata yang tersisa.
Nah, biar peluru kata-katanya tak meleset dan tepat sasaran, blog bisa menjadi sasaran tembak yang tepat guna, sahabat. Tapi kan blog juga tak bisa menanggapi celotehan kita?
Eh siapa bilang? Bukankah di blog ada kolom komentar? Di situlah sahabat bisa berinteraksi dengan pembaca di seluruh dunia. Meski tak saling bersua, tapi membicarakan topik yang sama. Ah, senangnya.
Akhirnya ada ruang untuk mengeluarkan kata-kata yang sudah penuh sesak di kepala. Juga bertemu teman-teman baru yang siap mendengarkan obrolan kita dengan antusias. Kelegaan tersebut akan menghadirkan hormon kebahagiaan di dalam diri perempuan. Ujungnya, senyum mengembang, suami dan anak pun ikut senang.
2. Menyehatkan Pikiran
Masih sedikit berhubungan dengan poin pertama. Menulis dianggap bisa membantu menyehatkan pikiran. Apalagi para perempuan termasuk makhluk yang rentan stres karena sering terbaper alias bawa perasaan.
Agar bapernya terarah pada jalan yang benar, maka menulislah. Tentu saja ada tulisan-tulisan yang lebih layak dikonsumsi pribadi. Namun jika sahabat merasa ruang menulis yang lebih luas, blog bisa menjadi jawabannya.
Kenapa?
Membuat blog itu mudah, tinggal klik next berulang kali juga jadi. Nggak perlu melewati proses kurasi, karena blog adalah rumah kita di dunia maya. Blog terasa lebih personal dan mewakili kata hati yang sebenar-benarnya, sehingga tulisan curhat pun tak masalah ditayangkan. Selama siap dengan gempuran jempol netizen yang mungkin tak sepakat.
Menulis di blog juga bisa membantu kita melakukan self healing atas luka-luka yang pernah hadir dalam perjalanan kehidupan. Menuliskan hikmah di balik peristiwa yang mungkin pernah menyayat hati menjadi bentuk apresiasi atas keberhasilan diri dalam berjuang dan tak pantang menyerah.
3. Belajar Menulis
Banyak pula perempuan yang mulai membagikan idenya lewat blog karena sedang mengikuti kelas menulis. Seperti yang tadi saya sampaikan, membuat blog itu mudah, tak butuh waktu panjang, sehingga siapapun bisa segera memilikinya.
Maka tak sedikit kelas menulis online yang mensyaratkan para pesertanya memiliki blog sebagai ruang pamer hasil karya. Menengok perjalanan belajar menulis tiap harinya, sangat mengasyikkan lo. Awalnya mungkin menuliskan satu kalimat saja bisa sampai berjam-jam. Tulis dan hapus entah berapa kali. Namun setelah latihan tiada akhir, menyusun satu artikel 2000 kata sambil merem pun bisa. Eh, iya nggak sih sahabat?
4. Me Time Berfaedah
Sesibuk-sibuknya perempuan, baik itu yang memilih berkarir di luar ataupun di dalam rumah, tetap membutuhkan waktu bagi diri sendiri. Setelah seharian memakai atribut sebagai seorang istri, ibu dan karyawan, perempuan juga butuh waktu khusus untuk dirinya sendiri sebagai seorang individu yang utuh.
Yup, me time adalah salah satu bentuk apresiasi bagi diri. Tentu saja banyak pilihan kegiatan me time. Menulis di blog bisa menjadi salah satu alternatif. Banyak perempuan memilih ngeblog menjadi pilihan kegiatan me time-nya karena bisa meluruskan syaraf otak yang kusut masai. Menulis membantu mengalirkan rasa dan menemukan kedamaian hati.
Tak hanya itu, me time lewat ngeblog juga bisa membantu menebalkan dompet dan menebarkan manfaat kepada orang lain. Nggak percaya? Coba saja sendiri, sahabat.
5. Mencatat Portfolio Anak
Tak sedikit para bunda yang memilih alasan menulis blog sebagai rekam data pengasuhan. Mencatat perkembangan buah hati setiap harinya. Sekaligus membagikan parenting serial dari waktu ke waktu. Kelak catatan perkembangan ini bisa menjadi hadiah khusus saat anak telah dewasa.
Bahkan saya sudah menyiapkan dua blog khusus untuk masing-masing anak. Pengennya sih saat mereka sudah mampu merangkai kata, anak-anak yang akan melanjutkan mengisi blog tersebut. Saya selalu sampaikan ke anak-anak, apapun profesimu, angkatlah pena!
6. Mengikat Ilmu
Saya yakin kalau sahabat Salam Bunda adalah para perempuan pembelajar. Pasti sebagian besar dari sahabat memiliki hobi mendatangi majelis ilmu. Banyak pula yang senang terpekur menikmati lembar demi lembar buku beragam tema. Ada juga yang khusyuk menikmati film dan drama, menggali hikmah di setiap tontonannya.
Semua yang sahabat nikmati dan pelajari bisa menguap tanpa sisa jika tak diikat dengan benar. Maka menulis di blog adalah salah satu cara terbaik untuk mengikat ilmu dan hikmah.
7. Warisan Intelektualitas
Saat nanti tutup usia, kita mungkin tak bisa meninggalkan banyak harta. Namun meninggalkan blog dengan sejuta cerita bisa juga menjadi warisan yang membanggakan bagi anak-anak. Apalagi kalau mereka tahu, sewaktu bundanya masih aktif ngeblog, ia sering memenangkan kompetisi. Atau ada banyak cerita mengharukan tentang proses kelahiran dan betapa berharganya mereka untuk ibundanya.
Belum lagi catatan-catatan ilmu yang spesial dirangkai dari jari-jemari bundanya. Anak-anak bisa merasa seakan-akan sedang berbicara dengan ibunya secara langsung. Aaah, membayangkannya saja air mata saya tak terasa menetes perlahan nih, sahabat. Ternyata bisa sedalam ini makna blog bagi seorang bunda.
Mungkin 7 hal di atas hanyalah sebagian kecil dari jutaan alasan menulis blog yang bertebaran di muka bumi. Saya yakin bahwa para sahabat memiliki alasannya masing-masing. Di balik setiap alasan tersebut pasti ada kekuatan tersendiri yang akan membuat sahabat terus bertahan menulis blog apapun rintangannya.
Kalau disuruh memilih salah satu alasan di atas, sepertinya nomor 4 dan 6 adalah alasan paling tepat mengapa saya menghadirkan Salam Bunda di tengah-tengah sahabat. Kalau sahabat sendiri mana alasan menulis blog terkuat? Jangan lupa, kuatkan alasan tersebut menjadi gempuran semangat, hingga blog tak pernah berkarat! Happy blogging, sahabat!
“Semua yang sahabat nikmati dan pelajari bisa menguap tanpa sisa jika tak diikat dengan benar”, mba ini bener banget. suka banget 7 alasan menulis yang ini.