Search

5 Cara Bersosialisasi Online Tetap Bermakna

cara bersosialisasi online

Cara bersosialisasi online menjadi hal biasa di masa pandemi. Mau tidak mau, kita harus melakukannya, bukan begitu sahabat bunda? Ada yang bilang kalau masa-masa pandemi ini menggerus kebersamaan dan cinta kasih. Namun sebenarnya mau itu online atau offline, jika diniatkan untuk kebaikan, insya Allah akan tetap memiliki makna.

Adakah sahabat bunda yang punya cara bersosialisasi dan bersilaturahmi yang unik dengan cara online? Kalau saya sih biasanya pakai 5 cara ini. Kira-kira ada yang samaan nggak ya?

Contents

1. Video Call

Ini sih cara paling umum ya, sahabat bunda. Jangankan cara bersosialisasi online, bahkan sekolah dan kerja pun sekarang mostly pakai metode ini. Terus sisi unik dan kelebihannya di mana dong?

Buat saya yang kurang nyaman melakukan panggilan suara ataupun video jelas sebuah hal yang unik. Sebagai orang yang lebih nyaman mengirim teks, berani video call itu sebuah terobosan tersendiri. Itupun tidak ke semua orang saya lakukan, biasanya hanya kepada orang-orang terdekat.

Bervideo call ternyata tidak hanya untuk saling mengirim kabar atau berhaha-hihi menuntaskan rindu, lewat video call kita bisa juga menjaring pahala dan banyak keberkahan. Contoh video call penuh makna seperti itu adalah melakukannya untuk menghadiri kajian, setor hafalan atau belajar parenting online.

Jadi tidak hanya bersilaturahmi saja, tapi juga bisa sekaligus menambah kebermanfaatan dari panggilan video tersebut. Sebagai pengobat rindu kala belum bisa melingkar bersama dengan teman-teman liqo.

2. Berkomentar di Media Sosial

Apa uniknya berkomentar di media sosial, bukankah itu hal yang wajar? Iya, sangat wajar. Sayangnya sekarang banyak pegiat media sosial, termasuk saya, yang seringnya berkomentar karena kewajiban. Misal, karena ikut IG walking atau follow for follow. Bukan benar-benar di hati.

Nah, saat pandemi semacam ini, ketika hanya bisa bertemu secara online. Memantau kabar teman-teman dan kerabat di media sosial adalah hal yang paling mudah dilakukan. Membaca status-status mereka di WA, Instagram atau Facebook jadi obat rindu tersendiri.

Lalu saat ada status-status yang berisi kegelisahan, ketakutan, kemarahan, kita bisa saling memberikan dukungan. Ada kalanya pandemi ini membawa kelelahan tersendiri. Orang-orang yang dulunya bahkan nggak pernah nyetatus pun jadi sering bikin status. Saking lelahnya, saking nggak tahu harus ngobrol dengan siapa.

Saat seperti itu yang dibutuhkan bukanlah nasehat dan ceramah, cukup dengan mengirimkan emot senyum dan pelukan sambil berkata “Hey, I’m here with you. Kalau ada apa-apa cerita ya, mungkin nggak bisa bantu banyak. Tapi aku bisa jadi pendengar yang baik.”

Kalimat sederhana yang cukup membuat orang lain tahu bahwa mereka tak sendirian menghadapi kesulitan ini. Saya sendiri  biasanya lebih suka mengirim komentar via japri, agar lebih intens dan terkoneksi lebih dalam. Bahkan kepada orang-orang yang belum pernah saya temui sebelumnya. Jika membaca statusnya yang terlihat sedih dan butuh dukungan, saya suka mengirimkan balasan. Kalau sahabat bunda, gimana?

tips sosialisasi online penuh makna

3. Berkirim Suara

Buat yang tidak nyaman melakukan panggilan suara, tapi juga kurang nyaman ber-video call. Berkirim suara kepada sahabat atau kerabat bisa menjadi cara bersosialisasi online yang oke. Terkadang bahasa tulis bisa mengundang banyak persepsi, namun ketika maksud hati disuarakan secara langsung, pesannya bisa lebih sampai kepada target.

Mengirimkan suara juga bisa menjadi obat rindu yang afdhol, apalagi buat sahabat bunda yang mungkin harus terpaksa berpisah sementara dengan pasangan karena isolasi mandiri. Menerima, menyimpan dan mendengarkan suara sang kekasih hati sebelum tidur bisa jadi hal melegakan dan menenangkan.

4. Mengirim Makanan, Hadiah dan Obat-obatan

Saat angka covid-19 meningkat, satu per satu teman saya banyak yang tumbang. Ada yang harus isoman bersama seluruh anggota keluarganya, ada yang sendirian dan terpaksa mengungsi agar tak menulari anggota keluarganya, dan masih banyak lagi cerita-cerita mengharukan lainnya.

Saat harus melakukan isolasi mandiri,  uluran tangan dari tetangga, teman dan kerabat terdekat adalah dukunggan paling utama. Ketika kita nggak mungkin memeluk secara langsung, kita bisa kirimkan pelukan lewat kiriman makanan, hadiah dan obat-obatan kepada para sahabat.

Bahkan tidak perlu menunggu mereka isoman terlebih dahulu, saling berkirim hadiah bisa jadi hal yang membahagiakan di saat raga tak bisa saling ketemu. Oh ya semakin bermakna jika kita mengirim produk jualan teman sendiri juga. Jadilah berlipat-lipat maknanya.

Membantu bisnis teman sekaligus membahagiakan teman yang lain. Besoknya gantian lagi belinya di teman B, dikirim untuk teman C. Insya Allah berbagi tak akan pernah rugi. Jangan lupa sisipkan surat penyemangat, agar penerima berbinar-binar saat membacanya.

5. Cara Bersosialisasi Online Paling Penuh Makna: Saling Mendoakan

Hal terakhir yang paling mudah, tak butuh biaya namun paling penuh makna adalah saling mendoakan. Adakalanya kita nggak sanggup membuka medsos, nggak ada waktu baca-baca status WA teman, bahkan mungkin ekonomi kita pun sedang tak baik di masa sulit ini, maka bukan berarti kita tak bisa mengirimkan cinta kepada teman, sahabat dan kerabat.

Mendoakan orang-orang  terkasih, bahkan mungkin orang-orang yang hanya kita kenal lewat media sosial dalam diam, tanpa koar-koar, adalah hal yang sangat indah. Kita pun sesungguhnya tak pernah tahu siapa yang dalam diam menyebut nama kita dalam doa-doa mereka. Sejatinya ketulusan hanya Allah yang tahu.

Sungguh pandemi ini memang tak mudah dilewati. Namun jika kita saling memberikan dukungan dan perhatian satu sama lain, insya Allah semuanya akan lebih mudah dijalani. Se-introvertnya kita, kita tetaplah manusia yang kodratnya adalah makhluk sosial. Pastinya tetap membutuhkan orang lain di dalam hidup, bukan?

Maka pilihlah cara paling unik dan nyaman untuk tetap terhubung dengan orang-orang  tersayang. Jadi, di antara 5 hal di atas, mana cara bersosialisasi online paling penuh makna menurut sahabat bunda?

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">html</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*